IMDB.com
Siapa yang tidak suka menonton film animasi? Film yang terdiri dari kumpulan gambar bergerak ini rasanya hampir disukai semua kalangan. Baik anak-anak maupun orang dewasa. Dengan animasi, kita bisa membuat sebuah cerita tanpa batasan. Seperti hewan bicara maupun makhluk mistis seperti peri. Membuat suasana di masa lalu, masa depan, ataupun dunia khayalan yang sebenarnya tidak ada. Animasi menawarkan magis dan imajinasi yang baik untuk melatih daya pikir anak-anak.
Salah satu tokoh penting dalam dunia animasi adalah Charles Émile Reynaud. Seorang pelopor asal Prancis, bertanggung jawab untuk pertama kalinya memproyeksikan film animasi kartun. Maka, dalam upaya mengenang Emile Reynaud dari Perancis yang memutar karya animasi pertama ke publik pada 28 Oktober 1892, International Nimated Film Association (ASIFA), menetapkan pada 28 Oktober diperingati sebagai Hari Animasi Internasional.
Selain memanfaatkan teknologi komputer untuk membuat gambar-gambar menjadi hidup, kini beberapa animasi terkenal telah di buat dalam bentuk baru yakni live action.
Film animasi live-action adalah film yang menggabungkan pembuatan film live action dengan animasi. Menggunakan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) yakni pencitraan 3D digital yang dapat memberikan efek lebih nyata pada sebuah adegan film. Juga menggunakan aktor asli yang diperankan manusia membuat kesan film animasi menjadi lebih nyata.
Di masa kini, banyak sekali perusahaan yang membuat film  live action dari adaptasi film animasi mereka. Salah satu yang cukup terkenal adalah film live action Cinderella (2015) yang berhasil membangkitkan kenangan tentang kisah klasik dongeng Cinderella yang akrab dengan anak-anak.
Selanjutnya ada juga live action dari kisah beauty and the beast, Aladdin dan juga Mulan yang cukup sukses. Salah satu kunci kesuksesan film live action dari animasi adalah kekuatan cerita yang sudah cukup kuat, serta penghayatan dari setiap aktor yang memerankan peran. Ditambah efek visual dan juga situasi yang dibuat semirip mungkin dengan film animasinya.
Namun tidak semua film live action  animasi dikatakan sukses. Contoh yang kurang sukses adalah film The Last Airbender (2010). Film adaptasi dari serial animasi Avatar the Last Airbender ini dikatakan gagal. Meski menggunakan teknologi yang cukup canggih, namun sayang para tokoh yang memerankan film ini kurang menghayati peran mereka.Â
Ditambah karakterisasi tokoh dalam film live action ini diubah menjadi tidak sesuai dengan animasinya. Contohnya karakter aang dalam film animasi diceritakan meski dia adalah pengendali udara terakhir, namun dia bersikap konyol seperti anak-anak. Sementara di film live action aang terlalu digambarkan kaku seolah depresi karena beban yang dia tanggung begitu besar. Yakni aang bertugas mengakhiri perang yang dilakukan negara api selama 100 setelah dia menghilang.
Selain dari animasi, live action juga bisa di adaptasi dari sebuah karakter game. Contoh yang cukup sukses di masa kini adalah live action dari Pokemon; Detektive Pikachu (2019) dan Sonic the hedgehog (2020). Film pokemon cukup sukses karena berhasil menggambarkan karakter Pikachu yang lucu di tambah berhasil membuat suasana apabila pokemon benar-benar nyata ada di dunia. Sedangkan Sonic the hedgehog tidak langsung sukses karena dulu karakter Sonic sempat dikecam oleh para fans akibat tidak digambarkan sesuai dengan gamenya.Â
Namun untungnya pihak studio mendengar keluhan fans dan merubah desain Sonic menjadi mirip seperti dalam game. Bahkan film Sonic mendapatkan sekuel di tahun 2022 dengan judul Sonic the hedgehog 2. Ini menjadi sebuah catatan bahwa mendengarkan pendapat fans yang sudah cukup mengenal dan mencintai suatu karakter adalah hal yang penting. Ditambah membuat suasana yang mirip seperti dalam animasi akan membuat film live action menjadi lebih hidup.
Live action animasi terus berkembang mengingat semakin majunya perkembangan teknologi. Masih banyak lagi judul-judul film yang mungkin akan diadaptasi mengingat banyaknya animasi terkenal yang cukup dirindukan oleh penggemarnya. Meski di Indonesia perkembangan animasi belum sepesat di luar negeri, kita doakan dan dukung terus perkembangan animasi di dalam negeri. Siapa tahu suatu saat animasi kita akan berkembang dan tidak menutup kemungkinan kita juga bisa membuat film live action adaptasi animasi seperti luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H