Mohon tunggu...
Travel Story

Temukan Taman se Indah Butchart Garden di Indonesia

6 Mei 2016   15:59 Diperbarui: 6 Mei 2016   16:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Butchart Gardens terletak di Pulau Vancouver, 23 km (14 mil) utara dari Victoria dan 20 km (12,5 mil) selatan dari terminal Swartz Bay.

Sejarah dari The Butchart Garden

Robert Pim Butchart (1856-1943) memulai mendirikan perusahaan semen Portland pada tahun 1888 dekat tempat kelahirannya dari Owen Sound, Ontario, Kanada. Dia dan istrinya Jennie Butchart (1866-1950) datang ke pantai barat Kanada karena melihat potensi batu kapur yang melimpah yang diperlukan untuk produksi semen mereka.

The Ross Fountain, Pada tahun 1904, mereka mendirikan rumah mereka yang mendekati usaha mereka di Tod Inlet di dasar Semenanjung Saanich di Pulau Vancouver. Pada tahun 1907, desainer taman Isaburo Kishida 65 tahun dari Yokohama datang ke Victoria. Dia datang atas permintaan anaknya, untuk membangun kebun teh untuk Esquimalt Gorge Park. Taman ini adalah sangat tempat yang sangat indah untuk dilihat. Jennie Butchart ikut dalam pembangunan taman tersebut, dia ditugaskan ke kebun Jepang dari Kishida untuk perkebunan mereka. Ia kembali ke Jepang pada tahun 1912.

Pada tahun 1909, ketika tambang batu kapur mulai terjadi penurunan, Jennie mengatur tentang mengubahnya menjadi Sunken Garden, yang selesai pada tahun 1921. Rumah mereka diberi nama "Benvenuto" ( "Selamat datang" dalam bahasa Italia), dan mulai menerima pengunjung ke kebun mereka. Pada tahun 1926, mereka mengganti lapangan tenis mereka dengan sebuah taman Italia lalu pada tahun 1929 mereka mengganti kebun sayur dapur mereka dengan kebun mawar besar yang desain Butler Sturtevant dari Seattle. Samuel Maclure, yang merupakan konsultan dari Butchart garden, mencerminkan estetika Seni dari Inggris dan merupakan bentuk dari Kerajinan.

Pada tahun 1939, Butcharts memberi kebun tersebut kepada cucu mereka Ian Ross (1918-1997) pada hari ulang ke-21 nya. Ross terlibat dalam operasi dan promosi kebun sampai kematiannya 58 tahun kemudian.

Yang perlu di tekankan adalah bahwa Burtchart Garden adalah tanah bekas pertambangan batu kapur yang di sulap menjadi taman yang sangat indah dan dapat membuat pengunjung dari berbagai negara jatuh cinta. Di Indonesia juga banyak terdapat tanah bekas pertambangan bisa jadi suatu saat tanah tambang tersebut di ubah menjadi taman yang indah dan merupakan usaha konservasi lingkungan.  Indonesia memiliki berbagi jenis bunga tidaklah sulit membuat taman semacam ini, jadi ingat taman-taman dikota Malang jika diamati keindahannya tidak kalah dengan butchart garden.  Mari kunjungi taman bunga Selecta Malang

Taman di Selecta Kota Malang (zonaunik.net)

wisata-alam-taman-rekreasi-selecta-kota-batu-malang1-572c43807797734605a6fbc0.jpg
wisata-alam-taman-rekreasi-selecta-kota-batu-malang1-572c43807797734605a6fbc0.jpg
Taman Bunga Selecta Malang Jawa Timur (infosonggoriti.wordpress.com)
rose-garden-1-572c3faa717a61161954b78c.jpg
rose-garden-1-572c3faa717a61161954b78c.jpg
Rose Garden Burtchart Garden (www.cvstours.com)
19473539-ladder-in-sunken-garden-of-butchart-gardens-victoria-british-columbia-stock-photo-572c3e88f19273cb1160ab06.jpg
19473539-ladder-in-sunken-garden-of-butchart-gardens-victoria-british-columbia-stock-photo-572c3e88f19273cb1160ab06.jpg
                                                          Sunken Garden Burtchart Garden  (reikidoc.blogspot.com)

Itu masih di satu kota yaitu Kota Malang, belum kota yang lain. Benar kan Indonesia tak kalah Indah dari negara lain, dengan pengelolaan yang profesional penulis yakin jika Indonesia akan menjadi negara tujuan wisata dunia.

Mari kita jaga megabiodiversitas atau keanekaragaman hayati dan kultural Indonesia, mari bersama-sama menjaga Indonesia Satu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun