Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... -

hanya ingin mengembangkan hobi menulis dan berkenalan dengan orang-orang hebat yang juga hobi menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadhan yang dilupakan...

6 September 2011   17:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baru beberapa langkah darimu, namun mengapa tak bisa lagi kucium harumMu?

status fesbuk penuh foto reuni dan komen dengan tawa canda berderai-derai, canda yang terlalu melewati batas, mungkin bagimu tak apa-apa karena itu hanya canda...tapi bukankah Sang Maha Teliti akan menghitung biar sekecil zarrah amal perbuatan kita? Entahlah...kau hanya mencibir karena kau pikir aku iri dengan kedekatan kalian...kau pikir aku iri dan ingin turut larut dalam celoteh semu berderu-deru itu. Apakah aku memang iri? Entahlah...

Seorang lelaki berduka menyanyi bak teriris sembilu ketika sang kekasih meninggalkannya, perlukah ia menampakkan duka itu dalam sebuah lagu? Mungkin lantunan doa dan zikir lebih berguna untuk kekasihnya yang tlah tiada, entahlah... Kupikir nyanyianmu itu tak ada artinya di mata Allah, kecuali memang bukan ridhaNya yang kau tuju...entahlah...

Sumpah serapah kini terdengar dan terbaca olehku...ketidakpuasan akan sebuah kekalahan, menyalahkan si anu dan si itu, menyesali keputusan si anu dan si itu, bahkan pemimpin negeri harus rela menjadi kambing hitam sebagai yang tersalah...mengapa kemenangan demikian penting untukmu? Entahlah...aku tak tahu...

Dan aku adalah yang tersisa, masih menyala di tengah malam yang gulita...mencari pembenaran akan segalanya, seolah-olah tak pernah berlumur dosa...

Ramadhan, baru beberapa langkah darimu, namun mengapa tak bisa kucium lagi harumMu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun