Mohon tunggu...
Innovesia
Innovesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Consulting Agency

An innovation-investment partner for people who are passionately investing in innovation

Selanjutnya

Tutup

Money

Hal yang Perlu Anda Tahu Tentang Business Model Canvas

3 Juni 2020   16:13 Diperbarui: 3 Juni 2020   16:16 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Strategyzer

Saat ini, pandemi COVID-19 menyebabkan kondisi yang penuh gejolak dan ketidakpastian. Banyak sektor bisnis yang terdisrupsi akibat pandemi ini. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan saat ini perlu melakukan evaluasi terhadap bisnisnya. Salah satunya adalah dengan mengevaluasi dan mengisi kembali atau reposisi Business Model Canvas (Kanvas Model Bisnis) yang sudah ada. Model bisnis (business model) adalah sebuah strategi yang dilakukan untuk menghasilkan nilai (value) untuk berbagai pihak yang terlibat dalam proses itu bisnis itu sendiri. Tujuan model bisnis adalah untuk membantu memvalidasi sumber daya, aktivitas, kanal, hingga hubungan antar pihak yang terlibat dalam strategi bisnis yang dicanangkan. 

Business Model Canvas merupakan kerangka kerja untuk mendefinisikan model bisnis. Kanvas disusun untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis agar menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Kanvas ini dapat digunakan untuk semua jenis bisnis, tanpa terbatas sektor usahanya. Bagi pemilik dan/atau pemimpin suatu perusahaan, Business Model Canvas digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kekurangan proses bisnis yang dimiliki. 

Sumber gambar: Innovesia, Business Model Canvas Workshop
Sumber gambar: Innovesia, Business Model Canvas Workshop

Business Model Canvas memiliki 9 elemen. Fungsi dari kesembilan elemen tersebut terbagi menjadi tiga kategori, yakni desirability (elemen yang mendefinisikan keinginan bisnis/founder) meliputi Customer Segments (Segmen Pelanggan), Value Proposition (Nilai yang Ditawarkan) dan Customer Relationships (Hubungan dengan Pelanggan); feasibility (elemen yang mendefinisikan dukungan untuk merealisasikan keinginan tersebut) meliputi Channels (Kanal), Key Activities (Aktivitas Kunci), Key Resources (Sumber Daya Kunci) dan Key Partners (Partner Kunci); dan viability (elemen yang mendefinisikan ketahanan bisnis) meliputi Revenue Stream (Sumber Pemasukkan) dan Cost Structure (Struktur Pembiayaan). 

Sumber Gambar: Strategyzer
Sumber Gambar: Strategyzer

Berikut adalah tips pengisian Business Model Canvas yang perlu anda ketahui: 

Customer Segments

Pengisian Business Model Canvas dapat dimulai dari elemen Customer Segments di sebelah kanan. Pada dasarnya bagian ini ditulis daftar konsumen yang disasar. Segmentasi konsumen bisa beragam, bahkan sebuah produk bisa saja menyasar lebih dari satu segmen. Masing-masing segmen pelanggan juga perlu dipahami karakteristiknya secara mendalam. 

Value Proposition

Elemen kedua adalah Value Proposition, semua yang ada dalam bisnis berawal dari nilai (value). Value adalah manfaat dari suatu produk atau jasa. Produk atau jasa harus menghasilkan manfaat yang dibutuhkan oleh target pelanggan. Value dapat diciptakan dari analisa kebutuhan target customer saat ini. Seperti saat kondisi pandemi COVID-19 beberapa value yang dapat dipakai antara lain menyediakan produk atau jasa yang pertama kali disediakan (newness) dan produk atau jasa dapat menyelesaikan masalah atau isu yang dihadapi target customer (jobs to be done).

Channels

Elemen ketiga adalah Channels yang berfungsi menjembatani antara dua elemen sebelumnya, yakni tentang bagaimana solusi disampaikan kepada pelanggan. Prinsip dari elemen channel nantinya akan terkait dengan pemasaran, penjualan, distribusi, dan dukungan pasca penjualan. Salah satu channel yang saat ini sedang ramai digunakan adalah sosial media, situs online, dan aplikasi. Kemudahan akses ke layanan digital memang membuat poin ini terlihat makin mudah. Namun perlu dipertimbangkan pemilihan channel sebaiknya dipilih berdasarkan karakteristik pelanggan yang sudah diidentifikasi dalam proses sebelumnya. 

Revenue Streams

Revenue streams  adalah elemen berikutnya yang perlu diperhatikan, yakni bagaimana solusi yang dihasilkan dapat menghasilkan pemasukan bagi perusahaan. Di era digital saat ini, varian revenue stream semakin beragam, ada pembayaran langsung dan tidak langsung. Seperti pembayaran per transaksi, lisensi, berlangganan, iklan, penjualan produk adalah pembayaran langsung. Sedangkan pembayaran tidak langsung seperti referral, affiliate, dan lain-lain. Setiap produk atau jasa dapat memiliki mekanisme yang berbeda dan bisa memiliki lebih dari satu mekanisme. Selain perlu memahami ragam jenis revenue streams, pebisnis perlu mencermati model perhitungan harga yang diterapkan, bagaimana perbandingan kontribusi antar revenue stream, dan bagaimana harga yang ditawarkan kompetitor produk sejenis. 

Customer Relationship

Customer Relationships merupakan mekanisme yang dilakukan oleh perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan. Tujuannya untuk meningkatkan traksi, sehingga tidak berpaling ke produk kompetitor. Bentuk program besarnya adalah customer relationship management (CRM) yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perilaku pelanggan, memberikan pelayanan yang berkualitas, dan menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. 

Key Activities

Key Activities merupakan berbagai kegiatan yang perlu dan akan dilakukan untuk merealisasikan elemen-elemen sebelumya, mulai dari riset konsumen, pengembangan produk, hingga distribusi melalui kanal yang dipilih. 

Key Resources

Key Resources adalah berbagai kebutuhan yang perlu disediakan untuk merealisasikan model bisnis, bisa berupa dukungan orang, alat atau perangkat lunak, dan lain-lain. Key resources dapat berupa physical resources dan human resources. 

Key Partners

Key Partners adalah pihak-pihak yang menjadi penentu jalannya bisnis. Misalnya yang dikembangkan adalah platform e-commerce, bisa jadi yang menjadi rekanan utamanya adalah pemasok barang atau distributor. Penentuan partnership perlu dilihat beberapa faktor penting seperti harga, kecepatan, efektivitas, kualitas dan faktor lainnya yang dapat memaksimalkan alokasi sumber daya sekaligus mengurangi resiko persaingan.

Cost Structure

Cost Structure harus efisien dan efektif, elemen ini berisi biaya-biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengembangkan, memasarkan dan mendistribusikan layanan yang berhasil dikembangkan oleh perusahaan. Terdapat dua jenis biaya, fixed cost yaitu biaya yang tetap ada walaupun tidak ada pengeluaran, dan variable cost yaitu biaya yang bergantung pada penjualan.  

Eksplor Cara Pengisian Anda

Terdapat berbagai macam cara dalam pengisian Business Model Canvas. Cara dan urutan pengisian dapat disesuaikan dengan masing-masing karakteristik perusahaan. Contoh pengisian Business Model Canvas meliputi Resource-driven (dimulai dari Key Partners), Customer-driven (dimulai dari Customer Segments), Finance-driven (dimulai dari Cost Structure dan Revenue Stream), dan Multiple epicenter-driven. Silahkan bereksplorasi dan tentukan cara pengisian yang paling sesuai dengan perusahaan dan bisnis Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun