Mohon tunggu...
Inneke Nur Choliza
Inneke Nur Choliza Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa UNNES

Hobi saya membaca novel yang menarik dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendesain Kurikulum SD yang Berfokus pada Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif

6 Oktober 2023   09:30 Diperbarui: 6 Oktober 2023   09:41 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Inneke Nur Choliza , Dr. Eka Titi Andaryani, S. Pd., M. Pd.
Mahasiswi PGSD FIPP UNNES , Dosen PGSD FIPP UNNES
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi,
Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD), penelitian ini bertujuan untuk membuat kurikulum yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam menghadapi tuntutan pendidikan abad 21, kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif dianggap penting. Untuk melakukan penelitian ini, literatur diselidiki, pertimbangkan kebutuhan, dan berbicara dengan pakar pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum akan menggabungkan strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam berbagai mata pelajaran. Pengembangan keterampilan berkolaborasi dan literasi digital juga sangat penting dalam kurikulum ini. Diharapkan bahwa kurikulum ini akan membantu siswa memperoleh kemampuan berpikir kritis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Kata Kunci: Berpikir Kritis, Kreatif, Pendidikan Abad 21, Literasi Digital

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu elemen kunci dalam pembentukan masa depan suatu bangsa. Dalam era globalisasi dan perubahan yang cepat, pendidikan perlu terus beradaptasi agar relevan dengan kebutuhan zaman. Kurikulum adalah landasan utama dalam sistem pendidikan, dan mendesain kurikulum yang efektif untuk Sekolah Dasar (SD) merupakan tugas yang penting dalam mempersiapkan generasi muda. Kurikulum yang dirancang dengan baik tidak hanya mencakup pengajaran materi akademik, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan dunia yang terus berubah. Kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif adalah salah satu fokus utama dari kurikulum sekolah dasar. Kemampuan ini tidak hanya membantu siswa memahami pelajaran, tetapi juga membantu mereka mengatasi masalah sehari-hari yang rumit.

Pendekatan pembelajaran yang interaktif dan partisipatif sangat penting untuk kurikulum yang berfokus pada pemikiran kritis dan kreatif. Guru mendorong siswa untuk bertanya, memikirkan, dan menemukan solusi. Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari berbagai konsep, bekerja sama dengan teman-teman, dan berpikir secara mandiri. Ini tidak hanya meningkatkan lingkungan pembelajaran siswa, tetapi juga membantu mereka memperoleh keterampilan berpikir yang dapat digunakan dalam berbagai situasi.

Dengan metode ini, pendidikan di tingkat SD bukan hanya mengisi pengetahuan tetapi juga membangun siswa yang mampu beradaptasi, mengatasi kesulitan, dan berkontribusi positif kepada masyarakat. Oleh karena itu, salah satu langkah strategis untuk menyiapkan generasi mendatang untuk masa depan yang penuh dengan perubahan dan dinamika adalah menciptakan kurikulum sekolah dasar yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pada tingkat Sekolah Dasar (SD), menanamkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif merupakan komponen penting dalam pendidikan. Kemampuan ini dianggap penting untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam masyarakat yang semakin kompleks.

Kemampuan berpikir kreatif melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menemukan solusi inovatif, dan membuat keputusan berdasarkan pemikiran mendalam. Kemampuan berpikir kritis, di sisi lain, 

melibatkan kemampuan untuk menganalisis data, membuat argumen yang kuat, dan membuat keputusan berdasarkan pemikiran mendalam. Kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif sangat penting baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini membantu siswa menjadi orang yang mandiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah, dan berkontribusi positif kepada masyarakat.

Sesuai dengan konteks ini, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu kurikulum di tingkat SD yang berfokus pada meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Kurikulum ini akan menggabungkan strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam berbagai mata pelajaran. Selain itu, karena siswa membutuhkan kemampuan berkolaborasi dan literasi digital dalam dunia yang semakin terhubung, penelitian ini bertujuan untuk membuat kurikulum yang berfokus pada peningkatan kemampuan siswa Diharapkan bahwa kurikulum yang dirancang akan menjadi salah satu kontribusi dalam memajukan sistem pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman.

Diharapkan bahwa kurikulum yang dirancang akan menjadi salah satu kontribusi dalam memajukan sistem pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis menyeluruh tentang bagaimana pendekatan pembelajaran yang berfokus pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat dimasukkan secara efektif ke dalam kurikulum pendidikan dasar dasar. Selain itu, akan dicari cara yang tepat untuk mengevaluasi perkembangan kemampuan berpikir tersebut pada tingkat pendidikan dasar. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan panduan praktis kepada para pengambi.

Penelitian ini juga dapat menjadi sumbangan berharga dalam literatur pendidikan, terutama dalam konteks pengembangan kurikulum yang berorientasi pada pemikiran kritis dan kreatif. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memicu diskusi lebih lanjut tentang pentingnya mengintegrasikan aspek ini dalam pendidikan dasar. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kompleksitas masyarakat, pendidikan harus terus beradaptasi agar mampu menghasilkan individu yang kompeten dan siap menghadapi berbagai tantangan.

METODE PENELITIAN

Salah satu pendekatan utama dalam penelitian ini adalah studi literatur. Metode ini melibatkan pencarian, analisis, dan sintesis literatur yang berkaitan dengan pendidikan, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan pengembangan kurikulum. Dalam metode penelitian studi literatur, berikut adalah langkah-langkah yang digunakan:

Pencarian Literatur: Langkah pertama adalah mencari literatur yang relevan dengan topik penelitian. Literatur seperti buku, artikel jurnal, makalah konferensi, dan sumber daya elektronik lainnya termasuk di antaranya. Istilah seperti "kemampuan berpikir kritis", "kemampuan berpikir kreatif", dan "kurikulum SD" adalah beberapa kata kunci yang digunakan dalam penelusuran.

Seleksi Literatur: Setelah literatur yang relevan ditemukan, langkah berikutnya adalah memilih literatur yang paling relevan dengan tujuan penelitian. Literatur ini harus memiliki kualitas ilmiah yang tinggi dan relevan dengan fokus penelitian.

Analisis Literatur: Literatur yang dipilih kemudian dianalisis secara menyeluruh. Ini mencakup pemahaman konsep-konsep penting tentang berpikir kritis dan kreatif, serta kerangka teoritis yang mendukung pengembangan kurikulum.

 Sintesis dan Konsepualisasi: Hasil analisis literatur digunakan untuk mensintesis informasi dan mengkonseptualisasikan kerangka teoritis yang digunakan dalam desain kurikulum.

Pembentukan Kerangka Kurikulum: Kerangka kurikulum yang berfokus pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif dirancang berdasarkan pemahaman literatur tentang bagaimana mata pelajaran dan pendekatan pengajaran dapat diintegrasikan secara efektif. Tujuan pembelajaran, teknik pengajaran, evaluasi hasil pembelajaran, dan integrasi kompetensi abad ke-21 dibahas dalam kerangka ini.

Validasi dan Konsultasi: Hasil kerangka kurikulum dievaluasi dan divalidasi oleh pakar pendidikan dan praktisi pendidikan untuk memastikan bahwa itu berkualitas tinggi dan relevan dengan pendidikan SD.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mendesain kurikulum SD yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif memiliki implikasi signifikan dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan pendidikan abad ke-21. Dalam pembahasan ini, akan dibahas beberapa poin kunci terkait dengan desain kurikulum yang mengedepankan kemampuan berpikir kritis dan kreatif:

Tujuan Pembelajaran yang Jelas: Kurikulum yang berfokus pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif harus memiliki tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik. Tujuan ini harus mencakup aspek-aspek kemampuan berpikir seperti analisis, evaluasi, sintesis, dan kreativitas. Dengan tujuan yang jelas, guru dan siswa memiliki panduan yang kuat dalam proses pembelajaran.

Metode Pembelajaran Aktif: Pendekatan pembelajaran aktif seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi, dan pemecahan masalah harus digunakan secara konsisten. Metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara aktif, berkolaborasi dengan teman-teman mereka, dan mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka.

Integrasi Mata Pelajaran: Kemampuan berpikir kritis dan kreatif tidak hanya terbatas pada mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang untuk mengintegrasikan aspek-aspek ini ke dalam berbagai mata pelajaran. Misalnya, dalam pelajaran matematika, siswa dapat diajak untuk merumuskan masalah-masalah baru yang memerlukan pemikiran kreatif.

Penekanan pada Proses daripada Hasil: Kurikulum harus menekankan pentingnya proses berpikir daripada sekadar hasil akhir. Siswa perlu diberi kesempatan untuk merancang, mencoba, dan merevisi ide-ide mereka. Ini membantu mereka memahami bahwa kesalahan adalah bagian alami dari proses berpikir kritis dan kreatif.

Evaluasi yang Holistik: Metode evaluasi harus mencerminkan pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Selain tes tertulis, evaluasi dapat mencakup penugasan proyek, presentasi, dan portofolio. Guru perlu melihat bagaimana siswa menghadapi tantangan dan berpikir dalam konteks nyata.

Pelatihan Guru yang Mendalam: Guru adalah kunci dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Oleh karena itu, pelatihan guru yang mendalam tentang strategi pengajaran yang mendukung aspek-aspek ini sangat penting. Guru perlu memahami bagaimana menggagas pertanyaan yang mendorong pemikiran kritis, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mendukung kreativitas siswa.

Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Melibatkan orang tua dan komunitas dalam pendidikan adalah kunci keberhasilan kurikulum yang berfokus pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Orang tua dapat mendukung perkembangan anak di rumah, sementara komunitas dapat memberikan sumber daya tambahan dan pengalaman yang memperkaya.

Fleksibilitas dan Revisi: Kurikulum harus fleksibel dan terbuka untuk revisi berkelanjutan. Dalam dunia yang terus berubah, kurikulum perlu dapat beradaptasi dengan perkembangan baru dalam pendidikan dan teknologi.

Mengembangkan kurikulum yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah penting. Ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan siswa untuk sukses dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah cepat. Kurikulum sekolah dasar dapat menjadi tempat untuk membangun siswa yang inovatif, mandiri, dan mampu berpikir kritis untuk menghadapi tantangan masa depan jika digunakan dengan benar. Pendekatan kurikulum yang menekankan pemikiran kritis dan kreatif juga membantu membentuk karakter siswa. Siswa memperoleh kemampuan untuk menangani masalah dengan lebih baik, menjadi lebih berani dalam menyuarakan pendapat mereka, dan menjadi lebih terbuka terhadap ide-ide baru. Berpikir kritis juga membantu mereka menjadi konsumen yang cerdas dan cerdas dalam era informasi yang melimpah.

Namun, masalah yang terkait dengan pembuatan kurikulum jenis ini juga harus dipertimbangkan. Sumber daya yang memadai, pelatihan guru yang berkelanjutan, dan dukungan dari otoritas sistem pendidikan adalah semua yang diperlukan. Untuk mengukur perkembangan siswa secara menyeluruh, evaluasi yang sesuai dengan metode ini juga perlu dikembangkan.

Kesimpulannya, desain kurikulum sekolah dasar yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah langkah penting menuju peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini membantu siswa memperoleh keterampilan yang relevan dalam dunia akademik dan kehidupan sehari-hari. Kurikulum seperti ini dapat menjadi pondasi kuat untuk mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang penuh dengan peluang dan tantangan jika didukung dengan baik oleh semua pihak terkait.

Selain itu, kurikulum yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat digunakan untuk menanggapi perkembangan teknologi dan perubahan yang terjadi dalam dunia kerja. Masa depan akan membutuhkan orang yang dapat beradaptasi dengan cepat, menyelesaikan masalah yang sulit, dan membuat ide baru. Akibatnya, kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk berbagai industri.

Meskipun kurikulum semacam ini menghadapi banyak tantangan dalam pelaksanaannya, keuntungan yang diperoleh dalam jangka panjang sangat besar. Dididik untuk berpikir kritis membantu siswa membuat pilihan yang lebih baik, memahami konsekuensi dari tindakan mereka, dan menjadi orang yang lebih bertanggung jawab. Sebaliknya, kemampuan berpikir kreatif memungkinkan mereka melihat peluang di tengah tantangan dan menghadapinya dengan solusi yang inovatif.

Siswa, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan dapat mendapat manfaat besar dari desain kurikulum yang melibatkan pemikiran kritis dan kreatif. Ini adalah investasi dalam masa depan yang lebih cerah yang akan membuat Anda lebih siap untuk menghadapi perubahan. Kurikulum yang meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif juga membuat lingkungan pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Mereka tidak hanya menonton secara diam-diam, tetapi juga aktif terlibat dalam pencarian, penemuan, dan pembelajaran. Ini memiliki potensi untuk meningkatkan keinginan siswa untuk belajar dan minat mereka terhadap pendidikan.

Desain kurikulum yang melibatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif tidak hanya bermanfaat bagi siswa secara pribadi, tetapi juga akan berdampak positif pada masyarakat secara keseluruhan. Dididik untuk berpikir kritis 

membantu siswa menjadi lebih cerdas dan mampu membuat argumen yang kuat. Ini memiliki potensi untuk membuat masyarakat lebih cerdas dalam menilai kebijakan dan informasi yang mereka terima.

Kemampuan kreatif juga membawa manfaat sosial yang signifikan. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif cenderung menjadi inovator dalam berbagai bidang, seperti teknologi, seni, sains, dan bisnis. Mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan solusi baru untuk masalah yang kompleks yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan yang mengutamakan kreativitas memiliki kemampuan untuk mendorong perkembangan sosial dan ekonomi yang lebih dinamis.

Investasi dalam kurikulum yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat membantu meningkatkan daya saing negara di tingkat global. Ini berlaku dalam konteks nasional. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif lebih siap untuk bersaing dalam pasar kerja yang semakin kompleks dan berubah-ubah. Ini mendorong peningkatan inovasi dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Jadi, kurikulum yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif membantu masyarakat dan bangsa secara keseluruhan. Hal ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang bersemangat, kreatif, dan siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia yang selalu berubah.

Kemampuan berpikir kritis dan kreatif juga penting untuk melindungi siswa dalam menghadapi era kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan. Mereka memperoleh kemampuan untuk menilai informasi, memilah-milah antara fakta dan pendapat, dan memperkuat resistensi mereka terhadap disinformasi dan manipulasi media. Hal ini sangat penting untuk menyiapkan mereka untuk menjadi penduduk digital yang cerdas dan bermoral.

Penting untuk diingat bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang dalam pembangunan suatu bangsa. Dengan memprioritaskan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam kurikulum sekolah dasar, kita memberikan generasi muda bekal berharga untuk sukses dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hal ini, kolaborasi antara guru, orang tua, ahli pendidikan, dan pemangku kebijakan sangat penting untuk memberikan pendidikan yang relevan dan bermakna. Oleh 

karena itu, kita lebih mampu menjawab tantangan masa depan dengan lebih berani dan kreatif.

Selain itu, kurikulum yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif memungkinkan siswa untuk bekerja sama satu sama lain di kampus dan di antara jurusan. Sekolah tidak hanya dapat bekerja sama dengan universitas; mereka juga dapat bekerja sama dengan bisnis, kelompok masyarakat, dan spesialis di berbagai bidang. Ini membuat pengalaman pembelajaran lebih beragam dan lebih terkait dengan dunia nyata.

Selain itu, metode ini menciptakan lingkungan yang ramah di mana setiap siswa memiliki kesempatan untuk mencapai potensi terbaiknya. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif tidak mempertimbangkan latar belakang sosial, jenis kelamin, atau kemampuan awal siswa. Ini berarti bahwa pendidikan dapat membantu orang masuk ke sekolah dan mengurangi kesenjangan.

Namun, untuk mencapai semua potensi positif ini, diperlukan komitmen, sumber daya, dan kerja sama yang kuat antara semua pemangku kebijakan dan pelaku pendidikan. Mereka perlu bekerja bersama-sama dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kurikulum yang berfokus pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa pendidikan di SD tidak hanya menjadi proses mengisi pengetahuan, tetapi juga proses membentuk individu yang siap menghadapi dunia yang kompleks dan beragam.

Pengembangan kurikulum sekolah dasar yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah proses yang akan berlangsung selama bertahun-tahun. Kurikulum harus dievaluasi, diperbarui, dan ditingkatkan secara berkala untuk memastikan bahwa itu sesuai dengan zaman. Selain itu, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang mendorong dan membimbing siswa sangat penting untuk keberhasilan kurikulum ini. Guru harus memiliki kemampuan pedagogis yang memungkinkan mereka membuat lingkungan pembelajaran yang mendukung kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Kemampuan ini termasuk mengajukan pertanyaan yang mendalam, memberikan umpan balik konstruktif, dan mendukung proses berpikir siswa.

Kesimpulannya, membuat kurikulum sekolah dasar yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah langkah yang bijaksana untuk mempersiapkan generasi mendatang untuk masa depan yang dinamis. Ini adalah investasi dalam membangun orang yang lebih cerdas, kreatif, dan mampu mengatasi masalah. Kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat dan dunia dengan dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.

Pendidikan sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman, mengingat globalisasi dan perubahan yang cepat. Salah satu langkah strategis untuk menjawab tuntutan ini adalah kurikulum sekolah dasar yang memprioritaskan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dengan demikian, kurikulum sekolah dasar ini akan memainkan peran penting dalam pembangunan masa depan negara. Dalam pelaksanaannya, kerja sama, komitmen, dan fleksibilitas akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan pendidikan yang relevan, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Merancang dan mewujudkan visi ini untuk generasi mendatang adalah tugas yang sangat penting bagi semua pemangku kebijakan, guru, orang tua, dan masyarakat.

KESIMPULAN

Salah satu langkah penting menuju tuntutan pendidikan abad ke-21 adalah mengubah kurikulum Sekolah Dasar (SD) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Ini memungkinkan pertumbuhan generasi muda yang lebih siap untuk mengubah, lebih kreatif, dan lebih mampu menangani berbagai tantangan. Kurikulum ini membutuhkan tujuan pembelajaran yang jelas, metode pembelajaran yang aktif, penekanan pada proses, integrasi mata pelajaran, dan evaluasi yang menyeluruh. Selain itu, keterlibatan orang tua dan komunitas serta pelatihan guru yang menyeluruh sangat penting untuk mendukung pelaksanaan kurikulum ini.

Siswa memerlukan keterampilan berpikir kritis dan kreatif bukan hanya untuk tujuan akademik, tetapi juga untuk meningkatkan karakter mereka, membekali mereka dengan keterampilan yang relevan untuk era teknologi, dan mempersiapkan mereka menjadi warga negara yang cerdas dan bermoral. Manfaat jangka panjangnya sangat besar, meskipun ada kendala dalam implementasi. Selain itu, kurikulum ini mengubah lingkungan pembelajaran menjadi lebih menarik, terbuka, dan berkolaborasi. Sangat penting bagi semua pemangku kebijakan dan pelaku pendidikan untuk merancang dan menjalankan kurikulum ini dengan benar. Kita dapat memastikan bahwa pendidikan SD tidak hanya mengisi pengetahuan tetapi juga membangun individu yang siap menghadapi dunia yang beragam dan kompleks.

DAFTAR PUSTKA

Davidi, E. I. N., Sennen, E., & Supardi, K. (2021). Integrasi pendekatan STEM (science, technology, enggeenering and mathematic) untuk peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Scholaria: jurnal pendidikan dan kebudayaan, 11(1), 11-22.

Jannah, D. R. N., & Atmojo, I. R. W. (2022). Media digital dalam memberdayakan kemampuan berpikir kritis abad 21 pada pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 1064-1074.

Setyaningtyas, E. W. (2019). Potensi metode 1: 4: P: C: R untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 9(2), 111-121.

Sulianto, J. (2008). Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar. Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 4(2), 14-25.

Winarti, N., Maula, L. H., Amalia, A. R., & Pratiwi, N. L. A. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(3), 552-563.

Zakaria, Z. (2020). Mengintegrasikan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI. Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam, 3(02), 106-120.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun