Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Adapun pengertian dari sastra adalah hasil karya manusia yang menceritakan mengenai kehidupan manusia dan disampaikan melalui bahasa. Karya sastra dapat berbentuk novel, puisi, drama, lagu, dan lain sebagainya.Â
Karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu sastra serius atau adiluhung dan sastra populer atau sastra hiburan. Sastra serius adalah karya sastra yang biasanya mengandung tema-tema yang mendalam dan kompleks, sering kali berkaitan dengan masalah-masalah sosial, politik, filosofi, dan psikologi. Salah satu contoh pada sastra serius adalah novel Hujan karya Tere Liye.Â
Sedangkan, sastra populer adalah sastra populer adalah karya sastra yang lebih mengutamakan hiburan dan mudah dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca. Salah satu contoh pada sastra populer adalah novel Mariposa karya Luluk HF.Â
Resensi novel:
Judul Buku: Hujan
Penulis: Tere Liye
Tahun Terbit: Januari, 2016
Penerbit: Gramedia
Jenis Buku: Fiksi Scifi
Genre: Fantasi Romansa
Judul Buku: Mariposa
Penulis: Luluk HF
Tahun Terbit: Maret, 2020
Penerbit: Coconut Books
Jenis Buku: Fiksi
Genre: Romansa
Hujan (Tere Liye): Novel Hujan menceritakan tentang cinta, tentang persahabatan, tentang perpisahan, tentang melupakan, dan tentang hujan. Tema yang diusung oleh sang penulis tidak sesederhana novel romantis pada umumnya. Porsinya tidak hanya untuk seputar cinta melainkan ada bumbu-bumbu ilmiahnya. Penggambaran Tere Liye tentang teknologi dan penjelasan ilmiah lainnya dikemas sederhana namun benar-benar membuat pembaca mengerti.
Tokoh yang diusung tidak terlalu banyak. Tokoh utama bernama Lail, perempuan yang menjadi yatim piatu karena bencana alam yang terjadi kala itu. Ia menyaksikan sendiri ibunya tidak selamat. Lail nanti akan menjadi perawat. Tokoh lain yaitu Esok, Claudia, Maryam. Ketika membaca novel ini, pembaca akan merasakan bagaimana harus tegar ketika ditempa masalah, melangkah maju ketika masalah begitu berat, dan rasanya jatuh cinta. Cemburu, rindu, dan bertemu kembali setelah sekian lama tidak bertemu. Seperti novel karya Tere Liye yang lain, novel Hujan ini penuh kejutan dan plot-twist yang tidak terduga.Â
Mariposa (Luluk HF): Novel Mariposa mengisahkan seorang gadis cantik bernama Natasha Kay Loovi atau kerap disapa Acha yang memperjuangkan cintanya terhadap seorang laki-laki berhati beku dan super dingin--bagaikan es--dengan kehidupannya yang serba monoton, bernama Iqbal. Mereka berdua adalah siswa yang sangat pintar di sekolah. Novel Mariposa merupakan salah satu bacaan yang ringan dan mudah dipahami. Hal itu dapat terlihat bahwa penulis menggunakan pilihan kata atau diksi yang cenderung ringan sehingga sesuai dengan target pasarnya yang sebagian besar dari kalangan remaja. Pilihan kata yang dituangkan ke dalam cerita oleh Luluk--selaku penulis--adalah diksi yang populer di kehidupan para remaja. Dengan demikian, akan menciptakan relasi secara tidak langsung antara pembaca dan isi cerita yang telah ditulis oleh sang penulis.
Dalam setiap novel tentunya memiliki kelebihan, novel hujan memiliki mempunyai kelebihan dalam novel ini terletak pada topik atau tema yang diangkat, dibungkus dengan bahasa yang ringan dan sederhana sehingga mudah dipahami. Walaupun novel ini memiliki halaman yang terbilang tebal, tetapi alur ceritanya sangatlah menarik perhatian dan minat para pembacanya.
Alur ceritanya sesuai, tidak bertele-tele, dan tidak dipanjang-panjangkan sehingga pembaca tidak akan jenuh. Kemudian, ada beberapa bagian yang ceritanya terkesan dipercepat, membuat alur ceritanya sulit diterka-terka oleh pembacanya dan membuat penasaran. Tidak sedikit kejutan menarik yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Pada novel mariposa mempunyai kelebihan dalam pemilihan kata atau diksi populer yang dituangkan ke dalam novel Mariposa, seperti bentuk sapaan gue dan lo, atau semacamnya. Hal itu terbukti bahwa memang masyarakat Indonesia, khususnya remaja yang tinggal di perkotaan, cenderung menggunakan bahasa sapaan seperti itu. Adapun konflik yang digambarkan juga masih terbilang ringan, yaitu terkait perasaan remaja yang membutuhkan penegasan dari pasangannya atau sang pujaan hati. Lalu, penyelesaian konflik dari kedua tokoh utama pun, terbilang apik.
Novel Hujan karya Tere Liye mempunyai kekurangan pada karakter tokoh Lalil yang kurang kuat. Dalam hal ini, Lail hanyalah seorang gadis lemah, mudah menangis, dan tidak mempunyai sikap inisiatif. Mungkin dapat dikatakan apabila tidak adanya sosok Maryam, Lail bisa saja tidak dapat mencapai titik keberhasilan. Sedangkan, novel Mariposa karya Luluk HF mempunyai kelemahan pada alur yang mudah ditebak tidak selalu dikategorikan sebagai kelemahan. Sebab, alur seperti itu justru mampu menghadirkan efek tenang dan membuat pembacanya tidak perlu mengantisipasi plot-twist yang mungkin justru mengganggu kedamaian.
Novel ini direkomendasikan kepada para remaja. Karena, novel Hujan atau Mariposa dapat menjadi teman kita dikala sepi dan sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H