Mohon tunggu...
Innasnabila
Innasnabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Innasatun Nabilatin Nadif, lahir di Kota Jember tepatnya di Desa Andongsari. Besar di keluarga yang mengedepankan pendidikan dan etika sosial. Menyukai dunia sosial yang berdampak positif seperti public speaking yang sudah menjadi habit dalam bersosial sehingga sering menjadi master of ceremony di berbagai acara serta menjadi pembicara di depan public. Balance dalam organisasi dan akademisi yang nantinya akan menjadi manfaat bagi pribadi saya maupun orang lain. Menyukai traveling karena dengan itu kita bisa mendapatkan pengalaman dari berbagai orang yang berbeda, dengan membawa pengaruh pendidikan bagi kalangan masyarakat. Saya pernah menjadi pembicara talkshow di kalangan remaja, ibu-ibu serta pelajar perempuan yang berada di daerah saya tinggal. Saya dari kecil suka mengikuti kegiatan organisasi di sekolah maupun luar sekolah hingga sampai pada dunia kampus. Saya dari usia dini sudah dilatih untuk mengikuti lomba akademik maupun non akademik. Memiliki banyak penggalaman adalah cita-cita dan keingginan saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa PMM UMM Kenalkan Model Pembelajaran Ilmu Qardhus Syi'r yang Asik dan Menarik di Dusun Tlogorejo

23 Februari 2024   08:50 Diperbarui: 24 Februari 2024   20:41 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian merupakan suatu kegiatan dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas hingga tercapainya suatu pengembangan dan perubahan. Dalam kegiatan penabdian berarti kita mampu dan bisa mentrasfer segala apa yang dimiliki dalam berbagai aspek dan bidang keilmuannya. Tak dapat dipungkiri, dari berbagai sisi dan latar keilmuan yang berbeda pun, pendidikan adalah hal pertama yang dilirik dan diamati bahkan dijadikan tolak ukur suatu daerah. Dalam pandangan masyarakat apabila disebuah desa maupun kota jika anak-anak dan masyarakatnya mengaungkan pendidikan maka suatu daerah tersebut bisa dikatakan selamat dari pendidikan. Maka dari itu yang pertama kami ajarkan di daerah ini yaitu pendidikannya. 

Kelompok 86 PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) gelombang 7 Universitas Muhammadiyah Malang yang dibimbing oleh bapak NS. Zaqqi Ubaidillah, M.Kep., Sp.Kep.MB, melakukan kegiatan di Dusun Tlogorejo RT.01/RW.11, Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 65216 lebih tepatnya di TPQ Al-Kautsar. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) http://https//umm.ac.id/ Pengabdian kami disini dengan maksud memberikan ilmu baru yaitu mufrodat bahasa arab kepada santriwan/wati TPQ Al-Kautsar dengan metode bernyanyi. Dalam teori Bahasa Arab ini dikenal dengan “ilmu Qardhus Syi’r” dimana metode ini digunakan untuk membantu menghafalkan dengan irama yang ada pada syi’ir atau maqalah Bahasa Arab yang lainnya. Metode ini juga diyakini dapat membuat pembelajaran semakin mudah untuk dipahami dan diingat dikarenakan anak-anak merasa tertarik dan senang untuk menemukan berbagai bentuk ekspresi lewat lagu sehingga anak-anak dapat mengingat mufrodatnya dengan baik.

Berdasarkan hasil riset dari beberapa berita yang telah kami baca ada 5 alasan mengapa anak dapat memproses pembelajaran dengan cepat melalui lagu.

  • Lagu mampu membuka informasi di dalam otak, ada dua area besar di dalam otak yang berkaitan dengan memori dan menyerap informasi setiap menit yakni hipokampus dan korteks frontal.
  • Mendengarkan lagu merupakan salah satu aktivitas menyenangkan yang paling banyak disukai anak-anak untuk mengisi waktu luangnya, lagu dan musik yang menyenangkan membantunya melepaskan diri dari kekhawatiran dan stres sehari-hari.
  • Biasanya anak-anak menyukai lagu yang mungkin menggambarkan isi hatinya. Sehingga anak-anak akan lebih mudah memperhatikan setiap kata dalam lirik lagu, dibanding mata pelajaran di sekolahnya.
  • Saat mendengarkan lagu dapat mengasah rasa penasaran anak yang tidak ada ujungnya, dimana ia selalu bisa menemukan sesuatu yang baru untuk dipelajari.
  • Lagu merupakan bentuk ekspresi, anak bisa merasa tertarik dan senang untuk menemukan berbagai bentuk ekspresi lewat lagu sehingga ia dapat mengingat liriknya dengan baik.

Awal kami mengajar yaitu mengenalkan mufrodat Bahasa Arab tahap dasar. Mereka kami ajarkan sapaan Bahasa Arab, mengenalkan waktu, mengenalkan mufrodat lingkungan kelas dan sebagainya. Tahapan dalam belajar yaitu dibagi menjadi 3 kelas yang mana disetiap kelas tingkatannya berbeda-beda. Tingkatan ula atau kecil, untuk santri dan santriwati yang masih TK/Paud, Wustho untuk santri jilid 1-6, dan Ulya untuk santri yang sudah lancar mengaji Al-Qur’an. Kegiatan pembelajaran ini berlangsung kurang lebih selama tiga jam di waktu sore hari.

Kami melakukan kegiatan pembelajaran ini dengan tujuan untuk memudahkan santriwan/wati dalam mempelajari Bahasa Arab. Karena masih ada beberapa masyarakat yang mengira bahwa mempelajari Bahasa Asing itu susah apalagi Bahasa Arab, padahal kenyataan di lapangan tidak seperti itu. Maka dari itu salah satu solusi yang kami berikan berupa pembelajaran Bahasa Arab dengan ilmul Qardhus Syi’r.

[Menerapkan metode Ilmu Qardhus Syi'r]
[Menerapkan metode Ilmu Qardhus Syi'r]

Pada metode ilmu Qardhus Syi’r santriwan/wati melakukan proses pembelajaran dengan membaca, menulis, mendengarkan dan bernyanyi. Kami memberikan penggulangan lagu selama tiga kali kemudian mereka menirukan. Dalam lagu Bahasa Arab tersebut juga ada gerakan disetiap baitnya. Gerakan ini lebih memudahkan untuk menghafal dan mengingat mufrodat Bahasa Arab. Dari lagu tersebut mereka tidak hanya mendapatkan lirik mufrodat Bahasa Arab tetapi juga mendapatkan gerakan terkait mufrodat yang telah dipelajari.

“Metode ilmu Qardhus Syi’r merupakan hal baru dalam mempelajari Bahasa Arab. Pembelajaran yang asik dan menyenangkan membuat saya mudah untuk mengingat dan mempraktikkannya. Sebelum dikenalkan dengan metode ini saya merasa belajar Bahasa Arab itu susah, namun sebaliknya setelah mengenal metode ini menjadi lebih mudah dan seru. Penjelasan dari kakak-kakak PMM yang membuat saya semakin semangat dan tertarik untuk mempelajari Bahasa Arab” ujar Selvi, santriwati, Kamis (31/1).

Setelah satu minggu kita mengabdi di TPQ Al-Kautsar kami juga mendapat feedback baik dari para asatidz dan asatidzah terkait pengajaran yang kami berikan. Biasanya kegiatan di TPQ hanya mengaji, mempelajari tajwid dan belajar terkait sejarah islam, akan tetapi kali ini ada buah baru terkait asiknya Belajar Bahasa Arab. Ketika anggota kita mengajarkan materi mufrodat Bahasa Arab, di dalam kelas juga terdapat asatidz ataupun asatidzah yang selalu antusias untuk mendampingi kita. Asatidz dan asatidzah juga selalu mengikuti serangkaian pembelajaran kita hingga selesainya waktu mengaji di TPQ tersebut. Asatidz dan asatidzah mendukung penuh ketika kegiatan mengaji di TPQ Al-Kautsar ada tambahan pembelajaran Bahasa Arab. Karena menurut kepala TPQ “Belajar Al-Quran tanpa dibarengi dengan belajar Bahasa Arab kurang seimbang, karena Bahasa Arab juga termasuk Bahasa Al-Qur’an”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun