Mohon tunggu...
inna laili
inna laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - INNA LAILI NUR HIDAYAH

MAHASISWA , PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNISSULA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi Beragama di Negara Pancasila

25 Oktober 2021   20:28 Diperbarui: 25 Oktober 2021   20:36 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi sekarang ini sikap saling menghargai dengan cara bertoleransi antar sesama sudah semakin sulit ditemukan apalagi dikalangan generasi muda saat ini. Kerap kali kita temukan berita-berita tentang penistaan agama yang semakin marak di Indonesia. Belum lama ini di Indonesia terjadi penistaan agama dan ujaran kebencian yang dilakukan Jozeph Paul Zhang (seorang youtuber). Jozeph Paul Zhang yang menggungah vidio dikanal youtube miliknya, ia mengaku sebagai nabi ke 26 dan menghina Nabi Muhammad SAW di vidio tersebut.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang toleransi beragama masih rendah dan terbukti masih adanya penyimpangan tentang memahami agama. Jika kasus semacam itu dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia akan terjadi perpecahan. Oleh karena itu, penguatan kerukunan dan toleransi wajib dilakukan terus-menerus, terutama melalui sosialisasi pemahaman keagamaan secara menyeluruh. Kesadaran masyarakat akan pentingnya bertoleransi antar agama juga perlu dipupuk dan dijaga untuk membangun rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Generasi milenial yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa juga harus didorong untuk menerapkan sikap toleransi kedalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menumbuhkan sikap toleransi bagi generasi milenial sangat penting untuk mewujudkan negara yang selaras, serasi, dan seimbang antar sesama manusia. Didalam surat Al Kafirun  ayat 1-6 mengajarkan umatnya untuk bertoleransi beragama.

Surat ini berisi kandungan tentang adanya toleransi dalam keimanan dan peribadahan. Allah SWT berfirman, 


قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ 

artinya :

"Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku" (QS Al-Kafirun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun