Mohon tunggu...
Innaka Dwi Citra
Innaka Dwi Citra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Inspiratif Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Muliakan Masa Mudamu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Digitalisasi Pendidikan Masyarakat Indonesia Pasca Covid-19

7 Mei 2020   22:45 Diperbarui: 7 Mei 2020   22:54 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan, dalam sistem Assesement atau sistem penilaian yang di berikan guru ataupun dosen. Assesement yang ditawarkan terkadang belum dapat memenuhi standarisasi penilaian seperti kelas offline. Dalam sistem pembelajaran jarak jauh atau kelas daring ini, terkadang dosen hanya menawarkan kesempatan untuk bertanya dengan jumlah murid yang dibatasi. yang kemudian bagi murid yang bertanya maka akan mendapat nilai lebih. 

Lalu pertanyaan besar tersirat dalam hati setiap mahasiswa ataupun peserta didik lainya, bagaimana dengan yang tidak memperoleh kesempatan bertanya itu, apakah ia tidak dapat memperoleh nilai yang baik nantinya. Assesement seharusnya tidak hanya dapat di peroleh dari keaktifan peserta didik ketika proses pembelajaran saja, karena tak jarang juga banyak mahasiswa atau peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengakses internet sehingga membuat ia tidak dapat maksimal dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Oleh karena itu dalam menyikapi hal ini, perlu akan adanya digitalisasi pendidikan masyarakat Indonesia pasca Virus Corona, terutama pada metodologi pembelajaran, kurikulum dan  sistem penilaian,  juga kesiapan mental bagi peserta didik maupun pendidik.

Pertama dalam hal kurikulum, sudah seharusnya pemerintah mulai membiasakan pembelajaran yang memberdayakan kembali teknologi dalam pelaksanaanya. Kegiatan pembelajaran yang merupakan implementasi kehidupan masyarakat di dalam sebuah lingkungan perlu dimaksimalkan persiapannya, agar disaat pelaksanaannya peserta didik maupun pendidik telah  terbiasa dengan teknologi digital.

Kedua, dalam hal metodologi pembelajaran. Pendidik harus dapat memahami keadaan peserta didik nya, tidak terlalu memaksakan kehendak sesuai kebijakanya tanpa memikirkan keadaan peserta didiknya. Karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan dan keadaan ekonomi maupun sosial yang sama. Maka sudah seharusnya pendidik memikirkan metodologi pembelajran yang seperti apa agar mudah di akses oleh peserta didiknya. Dan yang ketiga, dalam sistem penilaian, model pemberian nilai yang selama ini kita ketahui hanya berpatokan pada nilai kognitif dalam mata pelajaran yang ditempunya saja, maka dengan adanya pandemik virus corona ini, inovasi dalam sistem penilaian juga dapat diperbarui dengan cara portofolio, yaitu melalui pengumpulan data berdasarkan sertifikat prestasi ataupun kegiatan kegiatan positif yang di lakukan peserta didik nya selama di rumah saja, seperti sertifkat diskusi online, pelatihan kepenulisan online atau seperti sertifikat hasil pembelajaran bimbingan bahasa yang diikutinya. Dengan begitu proses perkembangan peserta didik akan terpicu dengan berbagai macam keterampilan dan bukan hanya berpatok pada ke aktifan di grup kelas online ataupun nilai kognitif saja selama berlangsungnya hingga pasca pandemik Virus Corona ini.

Maka sudah seharusnya digitalisasi pendidikan masyarakat Indonesia pasca Virus Corona ini di upayakan. Dengan melalui digitalisasi pendidikan ini dijadikan Sebagai suatu usaha yang membuat kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem penilaian pendidikan disesuaikan dengan disrupsi digitalisasi agar terpedaya kembali. Segala kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah yang belum tepat perlu dipikirkan ulang kembali persiapanya, sebagai antisipasi dampak buruk yang akan terjadi pada peserta didik maupun masyarakat Indonesia pasca Virus Corona.

Karena bagaimanapun juga bangsa yang hebat adalah bangsa yang mampu mempersiapkan generasi selanjutnya menjadi generasi yang lebih baik, unggul dan berkualitas. Maka dengan terus berusaha melakukan perbaikan melalui digitalisasi pendidikan, generasi penerus bangsa Indonesia akan menjadi generasi  yang lebih baik dan mampu bertahan menghadapi perkembangan zaman dan teknologi yang semakin cepat, juga mampu untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas pendidikan bagi masyarakat Indonesia Pasca Virus Corona.

Oleh: Innaka Dwi Citra Mayshara

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun