Selain itu, daun kelor juga mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, mineral, kalsium, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, serta rendah kalori.Â
Daun kelor sangat dianjurkan untuk dikonsumsi pada masa pandemi ini sebab dapat memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh untuk mencegah penularan Covid-19. Teh dipilih sebagai inovasi pengolahan kelor sebab teh dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Teh daun kelor diolah dengan cara disortasi, dikeringkan, dan dihaluskan. Proses sortasi digunakan untuk memisahkan daun kelor dari tangkainya dan menghilangkan daun yang telah rusak, baik yang terkena hama maupun daun yang sudah berwarna kuning.Â
Proses pengeringan daun kelor dilakukan selama 3-5 hari.Â
Pengeringan daun kelor dilakukan di tempat terbuka namun tidak langsung dikeringkan di bawah sinar matahari agar kandungan nutrisinya tidak hilang.Â
Proses penghalusan yaitu daun kelor yang telah kering diblender kemudian disaring hingga benar-benar halus seperti bubuk. Teh daun kelor akan dikemas ke dalam plastik standing pouch dan diberi label untuk mempercantik tampilan kemasan. Pemasaran teh daun kelor akan dilakukan melalui social media dan dipasarkan langsung di warung maupun toko.
Dengan adanya pengenalan dan pelatihan pembuatan teh daun kelor ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang manfaat daun kelor sebagai produk pangan peningkat imunitas tubuh dan pencegah Covid-19. (Innafajri Insyirah/181810101058/KKN VTV III UNEJ/Kelompok 51/Desa Gadungan/Kecamatan Puncu/Kabupaten Kediri/DPL:Muhammad Ghufron Rosyady, S.P., M.P./unej.ac.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H