Dalam Surah Al-Ma'arij ayat 19, Allah SWT menyoroti sifat dasar manusia yang dapat menjadi penyebab kedurhakaan mereka. Ayat tersebut menyatakan:
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." (QS. Al-Ma'arij: 19)
Ayat ini mengungkapkan bahwa manusia pada dasarnya memiliki sifat suka berkeluh kesah dan kikir. Namun, sifat-sifat ini dapat diubah melalui petunjuk Allah yang dinyatakan dalam ayat-ayat selanjutnya, yaitu ayat 22 sampai 24. Artikel ini akan membahas sifat-sifat buruk manusia, alasan di balik kedurhakaan mereka, dan bagaimana mereka dapat mengubah diri dengan mengikuti petunjuk Allah.
Sifat Buruk Manusia dan Kedurhakaan
1. Sifat Mengeluh dan Kikir
Manusia sering kali merasa tidak puas dengan keadaan dan mudah mengeluh ketika menghadapi kesulitan. Sifat kikir juga muncul dari ketakutan akan kehilangan harta atau kekayaan. Kedua sifat ini, jika tidak dikendalikan, dapat menjauhkan manusia dari jalan Allah dan membuat mereka terjerumus dalam kedurhakaan.
2. Ketidaksabaran dan Kegelisahan
Manusia cenderung tergesa-gesa dalam menghadapi situasi dan sering kali gelisah ketika harapan atau keinginan mereka tidak terpenuhi. Ketidaksabaran ini dapat menyebabkan mereka mengambil jalan pintas yang salah atau melakukan perbuatan dosa demi mencapai tujuan dengan cepat.
Petunjuk Allah untuk Mengubah Sifat Buruk
Dalam Surah Al-Ma'arij ayat 22-24, Allah memberikan petunjuk untuk mengatasi sifat-sifat buruk tersebut:
"Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu." (QS. Al-Ma'arij: 22-24)
1. Konsistensi dalam Shalat
Shalat adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ketenangan batin. Melaksanakan shalat secara konsisten dapat membantu manusia mengendalikan kegelisahan dan ketidakpuasan, serta memperkuat hubungan mereka dengan Allah.
2. Bersedekah
Menyediakan sebagian harta untuk orang lain melalui sedekah dapat mengurangi sifat kikir. Dengan bersedekah, manusia belajar untuk tidak terikat pada harta benda dan lebih peduli terhadap kesejahteraan sesama.
Akibat Mengabaikan Petunjuk Allah
Manusia yang tidak mempedulikan petunjuk Allah dan seruan rasul adalah orang yang sesat. Firman Allah dalam Surah Yusuf ayat 103 menyatakan: