Literasi informasi tidak lagi hanya sekedar berbicara kemampuan membaca dan menulis namun juga  mencakup pengetahuan seseorang dan kemampuan untuk mengolah dan mengkomunikasikan informasi guna mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
Perpustakaan dalam hal ini berperan sebagai wadah untuk menjembatani kebutuhan masyarakat dengan sumber bahan literasi. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bappenas tahun 2018 mengenai Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi informasi berbasis digital, kualitas hidup, dan kesejahteraan masyarakat. Â
Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat 4 peran penting yang perlu dilaksanakan oleh perpustakaan yakni, perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan masyarakat dan kebudayaan, berdaya guna bagi masyarakat, dan pengembangan potensi individu.
Pusat Ilmu Pengetahuan
Dahulu, salah satu alasan orang tidak bisa membaca buku karena kesulitan akses mendapatkan buku. Namun sekarang, dengan hadirnya buku elektronik membaca buku bisa dinikmati seluruh kalangan, dan juga lebih praktis.Â
Trend baru membaca buku secara digital direspon baik oleh berbagai perpustakaan di seluruh Indonesia, salah satunya Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan melalui iBalikpapan.Â
Sebuah aplikasi berbasis android untuk peminjaman buku elektronik. Di aplikasi tersebut tersedia beragam judul buku dari berbagai genre. Ada buku anak, novel, pengembangan diri, buku kuliah hingga buku resep makanan.
Inovasi lainnya yang perlu dilakukan oleh perpustakaan adalah menghadirkan kanal media informasi berbasis online yang ditayangkan secara regular di kanal seperti You Tube atau Podcast.Â
Program  tersebut berisi diskusi virtual bersama para professional yang membahas issue kekinian seperti pemahaman literasi digital,  kemampuan menangkal hoax, cara berpikir kritis, aturan keamanan media social dan kompetensi literasi digital lainnya.
Perpustakaan perlu mengenal lebih dahulu siapa target pengunjungnya agar mampu membuat program yang sesuai dengan karakter pengunjung. Â
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi Z dan milenial yang artinya berada pada rentang usia 8-39 tahun. Karakter generasi Z yang menonjol adalah pemanfaatan teknologi dalam berbagai kehidupan.