Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keadilan Akses Literasi di Calon Ibu Kota Negara

26 Juni 2021   14:04 Diperbarui: 26 Juni 2021   14:22 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masalah terbesar dalam peningkatan budaya literasi adalah rendahnya akses literasi. Pengertian akses literasi adalah sumber daya pendukung dimana masyarakat bisa mendapatkan akses bahan literasi. Sumber daya pendukung tersebut  adalah jumlah  perpustakaan di lingkup daerah, sekolah dan taman baca masyarakat.

Jumlah perpustakaan di Indonesia pada tahun 2019 adalah 164.610 perpustakaan, termasuk  perpustakaan sekolah dan perpustakaan daerah. Hampir 50 % dari total perpustakaan tersebut berada di Pulau Jawa. Sisanya tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Untuk Taman Baca Masyarakat (TBM) berjumlah 4376 taman baca. Namun, hanya 1,6% taman baca tersebut berada di Kalimantan Timur. Bila total jumlah taman baca yang berada di Kalimantan Timur dibandingkan dengan total jumlah desa dan kelurahan di Kalimantan Timur yakni 197 kelurahan dan 841 desa, maka masih ada sekitar 968 kelurahan dan desa yang mengalami keterbatasan akses literasi.

Penyebaran taman baca di Kalimantan Timur belum merata, sebagai contoh ada 1 kota yang memiliki TBM  lebih dari 20 taman baca seperti di Samarinda namun Kutai Timur sebagai kabupaten terluas di Kalimantan Timur baru terdata ada 7 taman baca. Akses literasi yang belum merata di setiap desa/kelurahan akan berdampak pada pengembangan budaya literasi di daerah tersebut, yang pada akhirnya berkorelasi juga pada tingkat literasi propinsi.

Berdasarkan Indeks Literasi Nasional, indeks literasi Kalimantan Timur termasuk kategori rendah (2019). Terdapat empat dimensi yang diukur dalam pengukuran literasi suatu propinsi, yakni  kemampuan baca tulis, akses terhadap bahan literasi, penggunaan teknologi informasi dan kebiasaan membaca. 

Dari keempat dimensi tersebut, akses terhadap bahan literasi adalah hal yang paling esensial. Bila masyarakat mudah dan cepat mengakses bahan literasi, maka akan berdampak positif pada peningkatan minat baca dan penggunaan teknologi informasi juga ikut meningkat.  

Oleh karena itu, perlu upaya kolaborasi yang tepat dan berdampak pada peningkatan akses bahan literasi di propinsi Kalimantan Timur, propinsi yang akan menjadi calon ibu kota negara.

Taman Baca Masyarakat

Taman Baca Masyarakat (TBM) adalah lembaga yang berfokus pada penanaman budaya gemar membaca. Layanan yang diberikan TBM adalah penyediaan bahan bacaan dan bahan multi media lain yang dilengkapi dengan ruangan untuk menunjang kegiatan literasi seperti membaca, diskusi, menulis, bedah buku dan kegiatan literasi lainnya dan didukung oleh pengelola TBM yang berperan sebagai fasilitator dan motivator.

Kehadiran taman baca masyarakat dapat mengatasi kesenjangan akses literasi bagi masyarakat yang tinggal jauh dari ibu kota, karena perpustakaan kota/kabupaten dan sekolah memiliki keterbatasan untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil. Oleh karena itu, setiap desa/kelurahan seharusnya memiliki taman baca masyarakat yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat di desa. 

Taman baca tidak hanya sebagai ruang untuk penyebaran informasi namun juga memiliki banyak fungsi, yakni sebagai wadah belajar keterampilan baru yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat.

Bebas Ongkos Kirim Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun