Sehingga kesan pertama dengan buku sudah tidak mengenakkan. Â Seharusnya yang mengenalkan membaca buku adalah aktivitas yang menyenangkan adalah orang tua.
Menurut Trelease dalam bukunya The Read A Loud Handbook membacakan buku dengan nyaring tidak hanya untuk belajar membaca, namun juga mengajak anak untuk menyukai membaca buku. Bila orang tua membiasakan kebiasaan baik ini tentu berdampak baik pada ikatan anak dengan orangtua.Â
Tidak hanya menceritakan isi cerita dalam buku, namun juga berfungsi untuk membangun kosa kata, tata bahasa, menghibur, Â memberi informasi, membangkitkan rasa ingin tahu, memantik gagasan baru, dan kesenangan.
Membacakan buku dimulai sedini mungkin hingga anak beranjak dewasa, meskipun pada kelas 3-4 SD mereka sudah mahir membaca. Membacakan buku berarti juga memberikan pemahaman makna kata sehingga kemampuan berkomunikasi anak berkembang. Untuk bayi dan balita gunakan buku yang bergambar berwarna cerah untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan indera visual mereka.Â
Selama pembacaan, Â berhentilah di salah satu kata atau frase kunci agar anak dapat mendengar pelafalan katanya. Seiring meningkatnya usia anak, maka buku yang dibacakan mulai banyak berisi kata kata.Â
Dimulai dengan buku yang memiliki beberapa kalimat dalam satu halaman, lalu pindah ke buku yang memiliki teks banyak, hingga ke novel. Sisihkan paling tidak satu kali sehari untuk satu cerita.
Interaksi dibangun ketika mulai bercerita dengan berdiskusi ilustrasi sampul lalu menebak alur ceritanya. Saat bercerita hindari kalimat deskriptif yang panjang agar rentang perhatian anak tetap focus.Â
Setelah bercerita luangkan waktu untuk diskusi mengenai perasaan anak mengenai cerita tersebut. Selalu selesaikan buku yang dibacakan, dengan demikian anak juga menjadi belajar bertanggungjawab.
Maka sejatinya menumbuhkan gemar membaca tidak hanya bergantung pada faktor  kemudahan mendapatkan buku dan isi buku yang menyenangkan. Tetapi juga ada stimulasi konsisten dari orang tua.  Â
Otak anak seperti spons yang menyerap apapun yang dialaminya. Melihat orang tuanya membaca maka anak akan menirunya. Â Maka mulai sekarang luangkan waktu setidaknya 20-30 menit setiap malam untuk membacakan buku kepada anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI