Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Ngapain Sih Ikutan #WeLoveBalikpapan?"

11 Mei 2018   20:51 Diperbarui: 11 Mei 2018   22:28 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: welovecities.org)

 Suatu hari temen ada yang komen
"Din, ngapain sih kita ikutan kampanye #welovebalikpapan lagi? kan udah tahun lalu, lagian udah juara juga tahun 2015"

Saya gak langsung jawab, cuma bales nanya lagi
"Sob, tahu gak ada berapa kota dan kabupaten di Indonesia?" 

"Yaelah, ditanya malah balas nanya, mana kutahu, emang hubungannya apa? Sungut temenku.

"Oke, gimana kalo kita googling" , saya langsung arahkan hp  saya ke hadapannya, 

"Nih, menurut Wikipedia, Kabupaten dan Kota yang  ada di Indonesia itu totalnya ada 514, terdiri dari 415 kabupaten, 93 kota, 5 kota  administrasi dan 1 kabupaten administrasi"

"Iya, iya, trus hubungannya apa?" tanyanya dengan wajah datar.

"gini sob, bisa gak kamu sebutin 20 kota atau kabupaten  yang kamu tahu, tapi yang berada di luar jawa dan kalimantan?" tanya  saya lagi.

"Bentar, perasaan nanya santai soal #welovebalikpapan, deh, kok jadi ngegas berat gini ya?" 

"Nah, udah bisa sebutin dengan cepat gak?" tanya saya lagi.

Dia mulai menyebutkan beberapa nama kota, tapi tak sampai 20.


"Aku nyerah, deh!" katanya gak bersemangat.

"Oke, ini dia hubungannya, nama kota yang mau kamu sebutin  tadi itu adalah kota-kota yang kamu kenal, atau setidaknya tahu, entah  karena kamu pernah kesana, atau setidaknya pernah membacanya di media,  bener gak?" tanyaku.

"Iya"

"Itu namanya Top of mind, yaitu merk atau nama yang pertama kali muncul dalam benak kita ketika ada pertanyaan seperti itu.
Bayangin aja, ada 514 kota/kabupaten, banyak banget, gak mungkin kita  ingat semuanya. Kita akan memilah sebagian kecil, karna pengalaman atau  bacaan. 

"Iya juga, ya" 

"Nah, saat bicara kota yang paling dicintai di dunia, untuk skala Indonesia, kamu ingetnya apa?"

"Ya Balikpapan lah" ujarnya semangat

"Iya, karena kita orang balikpapan, kita udah tahu  (recognize), dan sering dibicarakan, (recall), dan jadi keingetan (top  of mind)
tapi bagaimana dengan orang lain, ya belum tentu, kan? Bisa jadi Nama Balikpapan menjadi asing bagi orang lain (unawared).

Trus, trus? Tanyanya penasaran.

"Ya kita pengen Balikpapan menjadi Top Of Mind Kota paling  dicintai di Dunia, tidak hanya bagi warga Balikpapan tapi warga  Indonesia bahkan Dunia, jadi, ketika bicara #welovecities, ya pasti  ngomongin Kota Balikpapan, gak mungkin enggak, gak mungkin dilupakan.  Karena itu, ikut #welovecities jadi penting, bahkan setiap tahun.

Ajang #welovecities ini jadi salah satu medium yang tepat  untuk memperkenalkan Balikpapan secara luas, dengan kekuatan sosial  media.

Cukup ceritakan soal kebiasaan baik dan pengalaman unik di Kota  Balikpapan, 

seperti saat liat di perempatan jalan, para pengendara  saling mempersilahkan untuk lewat duluan, trus tiba-tiba kita tersenyum  dan membatin "Balikpapan memang!" 

atau tiba-tiba mobil yang melaju bisa  tiba-tiba melambat untuk mempersilahkan pejalan kaki nyebrang, "Ini  Balikpapan, Bosku!"

Wah, iya juga, sama kayak ada yang buang sampah  sembarangan, trus kita nyeletuk "Bukan orang Balikpapan, Nih!" karena  orang Balikpapan pasti buang sampah pada tempatnya.

"Yup!"

"Karena itu, sob, ajang ini menjadi penting, lagian gak  butuh effort banyak, cukup gunain sosmed via facebook, twitter atau  instagram, sertain foto dan pakai caption yang ciamik soal balikpapan  dan jangan lupa hastagnya #welovebalikpapan, gampang kan,?

"siap Bosku!, betewe ngobrol mulu, lapar cuy"

"hehe, iya juga, salome kah?"

"KUY"

 *penulis adalah warga Balikpapan yang gemar berkebun dan memelihara burung kenari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun