Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Ngapain Sih Ikutan #WeLoveBalikpapan?"

11 Mei 2018   20:51 Diperbarui: 11 Mei 2018   22:28 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oke, ini dia hubungannya, nama kota yang mau kamu sebutin  tadi itu adalah kota-kota yang kamu kenal, atau setidaknya tahu, entah  karena kamu pernah kesana, atau setidaknya pernah membacanya di media,  bener gak?" tanyaku.

"Iya"

"Itu namanya Top of mind, yaitu merk atau nama yang pertama kali muncul dalam benak kita ketika ada pertanyaan seperti itu.
Bayangin aja, ada 514 kota/kabupaten, banyak banget, gak mungkin kita  ingat semuanya. Kita akan memilah sebagian kecil, karna pengalaman atau  bacaan. 

"Iya juga, ya" 

"Nah, saat bicara kota yang paling dicintai di dunia, untuk skala Indonesia, kamu ingetnya apa?"

"Ya Balikpapan lah" ujarnya semangat

"Iya, karena kita orang balikpapan, kita udah tahu  (recognize), dan sering dibicarakan, (recall), dan jadi keingetan (top  of mind)
tapi bagaimana dengan orang lain, ya belum tentu, kan? Bisa jadi Nama Balikpapan menjadi asing bagi orang lain (unawared).

Trus, trus? Tanyanya penasaran.

"Ya kita pengen Balikpapan menjadi Top Of Mind Kota paling  dicintai di Dunia, tidak hanya bagi warga Balikpapan tapi warga  Indonesia bahkan Dunia, jadi, ketika bicara #welovecities, ya pasti  ngomongin Kota Balikpapan, gak mungkin enggak, gak mungkin dilupakan.  Karena itu, ikut #welovecities jadi penting, bahkan setiap tahun.

Ajang #welovecities ini jadi salah satu medium yang tepat  untuk memperkenalkan Balikpapan secara luas, dengan kekuatan sosial  media.

Cukup ceritakan soal kebiasaan baik dan pengalaman unik di Kota  Balikpapan, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun