Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar di Pelatihan Sokola (4)

16 Oktober 2017   13:13 Diperbarui: 16 Oktober 2017   13:26 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke masyarakat adat, menurut tim Sokola akar masalah pendidikan bagi masyarakat adat atau di pedalaman bukanlah kurang GURU namun lebih disebabkan karena kurikulum yang ada tidak relevan, guru juga tidak memiliki perspektif yang luas, tidak paham dengan budaya lokal dan rasa keberpihakan kepada masyarakat adat/pedalaman, dan responsive terhadap perubahan yang menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat adat/masyarakat di pedalaman 

Dalam hal ini, perlu sekali memahami banyak metode sebelum terjun ke komunitas baik itu masyarakat adat ataupun komunitas di daerah sub urban. Perlu sikap humility(rendah hati) agar kita bisa beradaptasi dengan baik dengan masyarakat. Seperti kata Bang Dodi "harus live in biar paham dengan komunitasnya", saat live in kita tidak mengintervensi nilai nilai local. Jangan sok judgemental, kalau pengetahuan masih berdasar asumsi. 

Ada cerita dari Kak Butet yang bercerita kalau buku buku yang dikasih olehnya dibakar muridnya, karena akan menambah beban bila dibawa berpindah rumah. Kehidupan mereka masih nomaden. Namun tidak semua buku dibakar, buku mengenai adat mereka bawa kemana-mana. Coba kalau sudah mendahulukan emosi, sudah murka banget itu buku kok dibakar. Dan terakhir tapi selalu menjadi yang pertama "Belajar dulu baru mengajar" datanglah sebagai murid. Bukankah sejatinya kita yang belajar dari kehidupan mereka ? TAMAT

Hari terakhir pelatihan
Hari terakhir pelatihan
Catatan : tulisan ini adalah rangkuman dari pemaparan pemateri saat pelatihan, slide dari pemateri, cerita peserta dan beberapa kalimat yang nongol di otak saat pelatihan

Semoga berguna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun