Ngiko
Ketika lapar datang mengeong iba
Ketika kenyang menghilang entah kemana
Atau terlelap meringkuk di sofa
Ngiko
Datang tak diundang
Berkenalan di kala malam mencekam
Membangunkan dengan suara bandul  lonceng di lehernya yang bergoyang saat dia berjalan
Ngiko
Merdeka memutuskan mau disini bersama kami
Atau dengan pemilik lamanya yang juga tetangga kami
Ngiko
Menjadi penghuni rumah paling pemalu
Menghindar jika ada tamu
Bersembunyi di balik kelambu
Ngiko
Tidak mau diduakan
Bila ada kucing lain bertamu ke halaman rumah
Dia lari menghardik
Mengeram marah
Mengeong keras
Dan menerkam
Ngiko
Setiap subuh membangunkanku
Mencolek mukaku
Hingga mataku terbuka
Dan kaki melangkah keluar kamar
Tentu dia bukan mengajakku sholat
Melainkan mengingatkanku
Segera menyiapkan ikan untuknya sarapan
Ngiko
Penghuni rumah pasif yang sulit disuruh pergi
Tidak bisa dimintai tolong tidak bisa juga diperintah
Bahkan sekedar untuk mengambilkan handphone
Hanya bisa membalas dengan tatapan  lugu
Ngiko
Kegiatannya dua
Kalau tidak tidur dengan gaya perut sesuka hati
Atau menjilat jilat tubuh hitam putihnya sepuasnya
Ngiko
Teman dalam wujud kucing
Yang dikirimkan Tuhan kepada hidup kami
Untuk mengajarkan arti berbagi dan saling menyayangi
Balikpapan, 12 okt 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H