Mohon tunggu...
Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid Mohon Tunggu... Dokter - Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perjalanan Awal Pandemi Covid-19

18 Juni 2020   12:15 Diperbarui: 18 Juni 2020   12:16 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya, 29 Desember 2019, rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina melaporkan wabah berat dari virus pneumonia yang belum bisa dijelaskan. Kemudian, 8 Januari 2020 patogen dari wabah ini diidentifikasi sebagai Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV) dan sequence genetiknya diberikan ke WHO. Pada 30 Januari 2020, WHO mengumumkan Novel Coronavirus Pneumonia (NCP) sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD).

 Pada 12 Februari 2020,  International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV)  mengumumkan 2019-nCoV dengan nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan pada hari yang sama WHO mengumumkan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 diberi nama Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Hingga kemudian, 11 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19, sebagai pandemi global.

Belajar dari SARS dan MERS

Hari ini kita sedang mengalami pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus. Selama dua dekade terakhir, kita telah mengalami dua kali epidemi coronavirus Coronavirus dengan jenis yang berbeda juga pernah menyebabkan epidemi SARS pada tahun 2002 dan MERS pada tahun 2012. Pada tahun 2002-2003, di provinsi Guangdong, Tiongkok terjadi Kejadian Luar Biasa SARS. Total kasus 8.096 tersebar di 32 negara dengan 774 kasus kematian. Penyebabnya juga coronavirus yang disebut SARS-CoV.

Pada tahun 2012, coronavirus jenis baru muncul di Timur Tengah dengan nama MERS-CoV. Tidak mudah menular dari manusia ke manusia. Total kasus 2.494. namun angka kematiannya mencapai 34,4%. Sebesar 858 pasien meninggal. COVID-19 memiliki tingkat infektivitasnya lebih tinggi. Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan pandemi ini kawan-kawan. Hingga akhir Mei, sudah lebih dari 5,8 juta orang terinfeksi dengan jumlah kematian lebih dari 360 ribu.

 

Perbandingan COVID-19, SARS dan MERS | Sumber: dr. Gamal Albinsaid
Perbandingan COVID-19, SARS dan MERS | Sumber: dr. Gamal Albinsaid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun