Mohon tunggu...
Inki Lutfiana
Inki Lutfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketidakadilan Wasit dalam Memimpin Laga Indonesia vs Bahrain dalam Ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026

21 Oktober 2024   20:05 Diperbarui: 21 Oktober 2024   20:10 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketidakadilan wasit dalam memimpin laga Indonesia vs Bahrain dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2026

 

Disusun Oleh:

Muhammad Naufal Al Faruq (245231249)

Inki Lutfiana (245231252)

Mahasiswa/i UIN Raden Mas Said Surakarta

 

Seperti yang kita ketahui wasit adalah seseorang yang mempunyai kuasa dalam memimpin dan mengendalikan bagaimana berjalannya sebuah pertandingan, kebijakan wasit sangat mempengaruhi bagaimana pertandingan tersebut berlangsung. Apabila wasit kurang adil dalam memberikan keputusan maka akan menimbulkan dampak yang buruk pada salah satu team yang sedang berlaga.

Keputusan wasit di Laga Indonesia vs Bahrain kemarin sangat kontroversial yang mengakibatkan terjadinya kericuhan dimedia massa, Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain pada 10 Oktober 2024 dipimpin oleh wasit Ahmed Al-Kaf, yang mendapat kritik tajam terkait keputusan kontroversialnya. Al-Kaf mencatat 27 pelanggaran terhadap Indonesia, sementara Bahrain hanya 10, hal tersebut menunjukkan ketidakadilan dalam penegakan aturan. Keputusan untuk menambah waktu hingga 9 menit, meski hanya tertera 6 menit, memungkinkan Bahrain mencetak gol penyeimbang di menit akhir. Protes dari PSSI dan kemarahan pelatih Shin Tae-yong menyoroti dampak buruk kepemimpinan wasit ini terhadap hasil pertandingan dan integritas sepak bola.

Keputusan kontroversial lainnya adalah ketika Rafael Struick dilanggar oleh pemain Bahrain di depan kotak penalti, namun wasit tidak memberikan pelanggaran yang seharusnya berbuah tendangan bebas. Hal ini membuat banyak pihak mempertanyakan konsistensi dan netralitas kepemimpinan wasit selama pertandingan. Wasit VAR juga menjadi sorotan karena tidak meninjau ulang gol Bahrain yang berpotensi offside di detik-detik terakhir. Sebaliknya, ketika Indonesia mencetak gol, prosesnya diperiksa dengan sangat teliti, menimbulkan kesan perlakuan yang tidak adil. VAR terlihat teliti ketika meninjau gol pertama Indonesia yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen, yang diperiksa selama hampir tiga menit untuk memastikan tidak terjadi offside. Namun, ketika Bahrain mencetak gol di menit ke-90+9, VAR tidak melakukan peninjauan yang sama, meskipun ada indikasi pemain Bahrain mungkin berada dalam posisi offside saat gol itu terjadi. Inkonsistensi penggunaan VAR ini menambah kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit. Ketidakpuasan terhadap wasit ini mencerminkan adanya masalah yang lebih besar dalam hal pengawasan dan kualitas kepemimpinan wasit dalam kompetisi internasional. Banyak penggemar dan analis sepak bola menyayangkan keputusan-keputusan ini yang dinilai mencederai semangat fair play.

Upaya meningkatkan kualitas wasit dan transparansi dalam proses pengawasan merupakan langkah strategis untuk mempertahankan semangat fair play dalam olahraga. Kejadian kontroversial dalam pertandingan Indonesia vs Bahrain menunjukkan betapa pentingnya kualitas wasit dalam menjaga integritas sepak bola. Protokol yang ketat serta sistem pengawasan yang efektif diperlukan untuk menghindari ketidakadilan dalam memimpin pertandingan. Upaya meningkatkan kualitas wasit dan transparansi dalam proses pengawasan merupakan langkah strategis untuk mempertahankan semangat fair play dalam olahraga. Oleh karena itu, perlu adanya reformasi dalam sistem pengawasan wasit internasional untuk memastikan setiap tim mendapatkan kesempatan yang adil di lapangan. Ini akan membantu meningkatkan keyakinan publik terhadap sepak bola sebagai ajang kompetisi yang adil dan sportif.

Reaksi dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, cukup keras terhadap hasil pertandingan ini. Beberapa media internasional juga mempertanyakan kinerja wasit yang memimpin pertandingan. Pihak federasi sepak bola Indonesia (PSSI) kala itu melayangkan protes kepada FIFA terkait hasil laga ini, menuding adanya ketidakadilan dalam kepemimpinan wasit. Namun, meskipun protes dilayangkan, tidak ada tindakan signifikan yang diambil oleh FIFA untuk menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut.

Peristiwa ini juga mencerminkan masalah yang lebih luas dalam dunia sepak bola internasional, di mana keputusan-keputusan wasit terkadang dipengaruhi oleh tekanan dari berbagai pihak, baik dari penonton, tim tuan rumah, maupun federasi sepak bola setempat. Dalam kasus Indonesia vs Bahrain, banyak yang merasa bahwa wasit mungkin terpengaruh oleh status Bahrain sebagai tuan rumah, sehingga memberikan keputusan-keputusan yang lebih menguntungkan mereka. Hal ini, jika dibiarkan terus berlanjut, akan merusak integritas olahraga dan menurunkan kepercayaan publik terhadap sepak bola sebagai ajang kompetisi yang adil.

Ketidakadilan yang terjadi dalam pertandingan ini menimbulkan berbagai pertanyaan. Apakah wasit memang sengaja merugikan timnas Indonesia? Ataukah ini hanya kesalahan dalam mengambil keputusan? Pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja belum terjawab secara pasti.

Namun, yang jelas adalah bahwa keputusan-keputusan wasit yang kontroversial tersebut telah merugikan timnas Indonesia dan para penggemarnya. Kejadian ini juga menjadi sorotan media dan publik, yang meminta agar pihak terkait melakukan evaluasi dan mengambil tindakan tegas terhadap wasit yang dinilai tidak kompeten.

Sebagai olahraga yang mengutamakan nilai-nilai fair play, sepak bola harus bebas dari segala bentuk intervensi yang bisa mengganggu jalannya pertandingan. Wasit memegang peran kunci dalam memastikan bahwa setiap tim mendapatkan kesempatan yang adil untuk bersaing di lapangan. Ketidakadilan dalam memimpin pertandingan tidak hanya mencoreng nama baik wasit, tetapi juga merugikan tim yang berjuang keras di lapangan. Dalam kasus Indonesia vs Bahrain, ketidakadilan wasit menciptakan luka yang mendalam bagi sepak bola Indonesia, sekaligus menjadi pengingat bahwa sepak bola harus selalu dijaga integritasnya.

Dengan terjadinya kejadian tersebut harus ada regulasi yang mengatur tentang keadilan wasit dalam memimpin laga, agar tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi salah satu team yang sedang berlaga. Ketidakadilan wasit dalam memberi keputusan juga dapat memberikan dampak negatif pada psikologi mental pemain.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, terutama terkait pentingnya peran wasit dalam menjaga sportivitas dan keadilan dalam pertandingan. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas wasit dan pengawasan terhadap kinerja mereka, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun