Mohon tunggu...
Inka Vashti Azhari
Inka Vashti Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Saya adalah mahasiswi arsitektur yang suka membuat kalimat-kalimat yang sedang terbesit dibenak saya. Konten yang saya sukai merujuk ke arah mendesain, karena saya menempuh studi arsitektur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Penggunaan Sistem Pembayaran Cashless sebagai Solusi Kemudahan Transaksi bagi UMKM di Desa Gembyang

14 Februari 2024   20:27 Diperbarui: 14 Februari 2024   21:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Pelaku UMKM/dok. pri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) berkolaborasi dengan beberapa umkm di Desa Gembyang, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang untuk memperkenalkan dan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai media pembayaran digital. Kegiatan pembuatan QRIS tersebut dilakukan secara door-to-door.

QRIS sendiri merupakan standar kode QR untuk pembayaran yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. QRIS memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran menggunakan kode QR yang dapat dibaca oleh berbagai aplikasi e-wallet atau mobile banking yang telah terdaftar dalam sistem QRIS. Melalui adopsi QRIS, transaksi nontunai dapat menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Selain itu, adopsi QRIS juga dapat mendukung upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi pembayaran di Indonesia.

Meskipun QRIS telah menjadi salah satu metode pembayaran digital yang populer, saat ini masih banyak masyarakat dan umkm  yang belum familiar dengan teknologi tersebut. Banyak dari mereka masih mengandalkan pembayaran secara tunai yang dapat menyulitkan pembeli yang tidak memiliki uang tunai saat hendak bertransaksi. Maka dari itu, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro 2024 menginisiasi program pembuatan QRIS sebagai upaya membantu pengusaha warung dalam mengikuti perkembangan dunia pembayaran digital.

Program ini mendapat sambutan positif dari pengusaha warung  di Desa Gembyang karena memberikan alternatif pembayaran yang lebih praktis dan modern. Ibu em selaku pemilik warung menyampaikan apresiasinya terhadap bantuan yang diberikan oleh mahasiswa KKN Undip. "Dulu, transaksi kami selalu manual dan kadang membuat pelanggan kesulitan dalam menyiapkan uang tunai. Sekarang dengan QRIS, semuanya menjadi lebih mudah dan kami berharap dapat menjangkau lebih banyak pelanggan," ujar ibu em.

Melalui adanya program ini, diharapkan umkm  di Desa Gembyang dapat terus tumbuh dan berkembang di era digital. Tidak hanya itu, adanya program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif, khususnya bagi kegiatan perekonomian di Gembyang secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun