Mohon tunggu...
inkamilariski
inkamilariski Mohon Tunggu... Human Resources - LIFE IS GOES ON, SO ENJOY YOUR LIFE

mahasiswi hubungan internasional, universitas sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisis Kehadiran Perusahaan Multinasional sebagai Representasi dari Kapitalisasi terhadap Buruh Perusahaan

10 Maret 2020   21:45 Diperbarui: 10 Maret 2020   22:09 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia dibawah kepemimpinan Soeharto, melakukan investasi besar-besaran dengan membuka pintu yang selebar-lebarnya untuk para investor masuk dan sifatnya yang diktaktor terhadap masyarakat. Kapitalisasi hadir untuk memayungi para pemilik modal untuk mengulik sumber daya Indonesia. 

Buruh pun akan selalu menjadi budak perusahaan dan harus merasakan ketidakadilan yang mereka rasakan terhadap tingkah perusahan. Perusahaan tidak hanya sebatas memperbudak buruh, tetapi juga resiko lingkungan akibat operasi produksinya pun tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Akhirnya lagi dan lagi masyarakatlah yang harus menanggung resikonya. Kuasa dipegang oleh pemilik modal negara maju, negara kaya akan semakin kaya sedangkan negara miskin akan semakin miskin. Inilah olah pikir dari globalisasi, menjadi budak di negeri sendiri, Indonesia.

Prespektif Analisis: Dapat kita ketahui bahwa sejatinya di samping dari produk branded yang sering kita pakai tersebut, ternyata dalam proses produksinya sangat panjang dan tidak mudah. Kita hanya sebagai konsumen dan penikmat komoditas tersebut hampir tidak memerdulikan bahwa terdapat tetesan keringat para buruh dalam memproduksi barang tersebut. 

Dengan upah yang tidak selaras diberikan pada mereka, ketidakadaan jaminan keselamatan kerja yang mereka dapatkan, mereka yang dipekerjakan layaknya mesin teknologi kerja yang tanpa henti terus  bekerja 24 jam sebagaimana tuntutan perusahaan pada mereka. Hal inilah yang mereka rasakan sebagai buruh, di mana mereka harus tetap bekerja untuk perekonomian rumah tangga mereka. 

Bekerja sebagai buruh adalah pilihan terbaik mereka dari pada harus menganggur. Dibalik pilihan mereka yang terbilang sulit ini, lagi dan lagi mereka harus tereksploitasi oleh pihak kapitalis dalam hal ini pemilik modal. Di mana mereka selalu mengampanyekan bahwa kehadiran mereka akan sangat membantu kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi angka pengangguran dan tingkat kriminalitas. Akan tetapi hal ini tidaklah demikian.

melalui prespektif marxisme yang dipopulerkan oleh Karl Marx, di mana teori ini lahir dari kapitalisasi yang hadir. Dunia permodalan yang merajai dunia dan mampu menindas kaum di bawahnya. Marx berangkat dari kritiknya terhadap kapitalisme yang kemudian menghadirkan ketimpangan di tengah masyarakat. 

Di mana hadirnya perusahaan tersebut mampu mengeksploitasi manusia dalam hal ini dapat kita katakan deskriminasi terhadap buruh. Disepanjang siklus tersebut hadirlah perbedaan kelas atas tindakan eksploitasi tersebut. 

Di mana negara digerakkan oleh kepentingan kaum borjuis kapitalisme yang ekspansif, dan terciptanya pembangunan yang tidak seimbang atas prakasa kaum kapital. Dalam hubungannya dengan kasus ini, sangat terlihat bahwa kaum buruh yang tidak diperlakukan layaknya manusia pada umumnya. hal demikian tidak berhenti sampai disitu, tetapi kaum kapital mamangkas habis kehidupan buruh. 

Kasus ini tidak hanya sebatas masalah buruh pribadi saja, akan tetapi juga berkembang pada aspek sosial dan budaya masyarakat buruh. Para pemilik modal dalam hal ini perusahaan, tidaklah memperhatikan lingkungan daerah sekitar mereka beroperasi. Padahal sesungguhnya itu merupakan tanggungjawab dari suatu perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun