Mohon tunggu...
Inka Amalia
Inka Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa pendidikan di salah satu universitas yang ada di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Mahasiswa UPI Purwakarta: Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi di Kelurahan Pela Mampang

18 Juli 2022   14:06 Diperbarui: 18 Juli 2022   14:11 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Pendidikan Indonesia kembali menggelar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik secara daring, mengingat kasus Covid-19 di Indonesia belum juga membaik. Tahun ini merupakan tahun ketiga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan KKN secara daring. Tema yang diangkat pada kegiatan KKN Tematik 2022 ini adalah "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)". Kegiatan KKN Tematik ini diselenggarakan selama 30 hari bertempat di domisili masing-masing mahasiswa.

SDG's merupakan singkatan dari Sustainable Development Goals yang memiliki arti Pembangunan Berkelanjutan. Program SDS's ditargetkan tercapai pada tahun 2030 oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SGS's sendiri memiliki 17 sasaran yang pada intinya adalah mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesehatan dan pendidikan, mengurangi kesenjangan, memacu pertumbuhan ekonomi dan lain-lain yang selalu mengedepankan kelestarian alam, baik itu lautan maupun daratan. Sedangkan SDG's Desa memiliki 18 sasaran yang pada intinya mempercepat pembangunan yang berkelanjutan di desa, yang dapat mendorong tujuan pembangunan nasional.

Walaupun berada di Ibukota, terutama Kota Jakarta Selatan yang terkenal dengan kawasan elitnya, tak menutup kemungkinan masih terdapatnya hunian penduduk yang padat dan kumuh. Salah satunya di RT.09/ RW.10 Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, merupakan wilayah padat penduduk yang berdampingan dengan kawasan penduduk elit.

RT.09 terletak di pinggir kali, yang tak jarang terdampak banjir saat musim hujan tiba. Hunian penduduk RT.09 di dominasi dengan kontrakan petak satu yang minim ventilasi. Hal ini diperparah dengan kesadaran akan kebersihan yang rendah. Tak bosan pak RT.09 yakni Pak Umar mengingatkan kepada warganya untuk selalu menjaga kebersihan terutama dalam hal pembuangan limbah.

Masyarakat RT.09 terbiasa membuang limbah ke kali terdekat, terutama limbah dapur seperti minyak jelantah. Minyak jelantah tentu tidak baik bagi kesehatan jika digunakan kembali. Minyak jelantah juga menjadi salah satu limbah berbahaya yang dapat merusak ekosistem air. Untuk itu saya merancang sebuah program pelatihan "Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah".

Sasaran dalam program ini adalah anak-anak hingga remaja RT.09. Selain mengurangi limbah, mendaur ulang minyak jelantah ini diharapkan mampu menjadi pembelajaran non-akademik yang menarik bagi anak, sehingga dapat meningkatkan minat anak dalam belajar dan menanamkan pemikiran bahwa belajar itu menyenangkan.

Program ini dilaksanakan di Musolah yang berada di RT.09 pada sore hari, untuk mengisi waktu luang anak setelah selesai sekolah dan mengurangi aktivitas anak pada gadgetnya.  Anak-anak yang hadir diminta untuk membawa minyak jelantah sebanyak yang mereka punya di rumah, kemudian kami bersama-sama membuat lilin aromaterapi dari bahan tambahan yang telah saya sediakan sebelumnya.

Untuk alur pembuatan lilin aromaterapi bersama anak-anak RT.09 RW.10 Kelurahan Pela Mampang dapat dilihat pada gambar

Lilin yang telah dibuat dapat dimanfaatkan oleh anak-anak sebagai hiasan dirumah, menjadi penerang saat pemadaman listrik atau yang tidak kalah penting adalah membuat lilin-lilin tersebut menjadi sumber pemasukan tambahan anak. salah satunya dengan menjualnya. Hal ini mengajarkan anak untuk belajar mandiri dalam hal finansial dan memutus tali kemiskinan keturunannya.

Ditengah maraknya perkembangan digital, Indonesia membutuhkan orang-orang yang mampu melihat peluang secara baik. Salah satunya adalah berjualan tidak perlu lagi tempat khusus, bahkan dari rumahpun kegiatan jual-menjual dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform online yang tepat. Diharapkan anak mampu belajar berwirausaha dengan metode digital sesuai dengan perkembangan zaman.

Dengan arahan dan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan saya, yaitu Ibu Dr. Indah Nurmahanani, S.S, M.Pd serta Kerjasama teman-teman saya, insyaallah program ini akan berjalan sesuai harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun