Desa Jatisari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Provisi Jawa Timur. Luas wilayah Desa Jatisari mencapai 303 ha dengan jumlah penduduk sebanyak 2623 jiwa yang terdiri dari 1.279 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1.353 jiwa perempuan.Â
Lokasi Desa Jatisari tidak terlalu jauh dari pusat kota Bondowoso, yaitu sekitar 16 Km dan terdiri dari 3 RW dan 14 RT. Pada awalnya, Desa Jatisari merupakan pemukiman penduduk dengan jumlah masyarakat yang sedikit dengan perkiraan terbentuknya sejak tahun 1935.Â
Mata pencaharian masyarakat di Desa Jatisari sebagian besar adalah buruh tani dan petani. Penduduk yang bergantung pada sektor pertanian sekitar 56% dari total jumlah penduduk. yang memiliki pekerjaan. Namun, tidak sedikit penduduk yang menekuni pekerjaan sebagai pembuat besek ikan sebagai penghasilan tambahan untuk sumber perekonomian keluarganya.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tututan global menuntut dunia pendidikan agar selalu menyesuaikan perkembangan teknologi dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama penggunaan teknologi informasi dan komunikasi khususnya proses pembelajaran di dunia pendidikan.Â
Namun, adanya teknologi saat ini tidak dimanfaatkan dengan baik bagi sebagian masyarakat salah satunya di SDN Jatisari. Permasalahan yang dihadapi oleh siswa SDN Jatisari yaitu kurangnya pemahaman tentang manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.Â
Kurangnya pemanfaatan teknologi oleh siswa SDN Jatisari ini, membuat KKN Tematik UMD di Desa Jatisari melaksanakan progam untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang aplikasi duolingo untuk belajar bahasa inggris sebagai contoh pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan.
KKN Tematik UMD di Desa Jatisari, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022 sampai 23 Agustus 2022 yang berfokus untuk membangun desa. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk pemanfaatan teknologi dengan menggunakan aplikasi duolingo.Â
Sasaran yang dituju yaitu siswa kelas 5 di SDN Jatisari. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan menggunakan aplikasi duolingo ini bertujuan supaya siswa dapat belajar bahasa inggris secara online dengan memanfaatkan aplikasi duolingo sebagai bentuk dari melek teknologi.Â
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan secara langsung kepada sasaran melalui pemaparan materi tentang apa itu aplikasi duolingo, manfaat aplikasi duolingo dan cara menggunakan aplikasi duolingo. Pada kegiatan yang dilakukan, di awali dengan pemaparan materi kemudian sasaran akan mencoba secara langsung menggunakan aplikasi duolingo.Â
Sasaran akan dibimbing untuk menjawab soal bahasa inggris yang terdapat pada aplikasi duolingo. Oleh karena itu, dari kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan siswa kelas 5 di Jatisari supaya melek teknologi dapat meningkat pada Desa Jatisari.
Kegiatan Pelatihan Kepada Sasaran
Pada hari ketiga tanggal 6 Agustus 2022, sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan yaitu  tentang penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan, dimana dalam kegiatan ini kami menggunakan aplikasi duolingo untuk belajar bahasa inggris.  Kegiatan diawali dengan perkenalan dan pembentukan kelompok.Â
Setiap kelompok diminta untuk membuat yel-yel kelompok supaya suasana kelas tetap ceria dan tidak bosan saat penyampaian materi. Setelah itu, setiap kelompok diberi fasilitas berupa 1 buah laptop dan handphone.Â
Sosialisasi yang diberikan tentang apa itu aplikasi duolingo, manfaat aplikasi duolingo dan cara menggunakan aplikasi duolingo karena masih banyak siswa yang tidak mengetahui aplikasi ini padahal sangat berguna sebagai media pembelajaran.
Kegiatan Pendampingan Kepada Sasaran
   Kemudian, setelah penyampaian materi selesai sasaran dibimbing untuk mengunduh aplikasi duolingo dan membuka aplikasi duolingo yang sudah terunduh serta memperkenalkan fitur-fitur yang ada didalamnya.Â
Sasaran dibimbing untuk menjawab soal-soal bahasa inggris yang tersedia. Pada saat sosialisasi dan pelatihan aplikasi duolingo, sasaran menjadi lebih aktif karena pembelajaran bahasa inggris dengan aplikasi duolingo mudah dipahami dan disertai animasi yang lucu.
 Sasaran diberikan kesempatan untuk menjawab soal-soal bahasa inggris secara bergantian.  Kurangnya handphone yang digunakan untuk pelatihan membuat siswa berebut untuk menjawab soal-soal bahasa inggris di aplikasi duolingo. Namun, tidak menurunkan semangat sasaran untuk menjelajah aplikasi duolingo lebih jauh lagi karena dibantu dengan anggota KKN 371 disetiap kelompok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H