Mohon tunggu...
inka akila
inka akila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi TikTok Menjadi Salah Satu Penyebab Gen-Z Depresi

13 Oktober 2024   23:28 Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tiktok adalah sebuah platform digital yang sedang ramai dibincangkan & digunakan banyak orang, tiktok di release pada september 2016 oleh perusahaan ByteDance di China tetapi ramai digunakan masyarakat terutama masyarakat Indonesia pada era covid 2020.

 TikTok sendiri adalah salah satu aplikasi yang lebih terfokus pada video music dimana bisa digunakan untuk membuat, mengedit video dengan durasi pendek ditambah dengan filter filter yang cukup mendukung. 

Dengan berkembangnya tiktok juga menambahkan durasi video dari yang hanya bisa 1 menit hingga bisa mencapai 10 menit pada satu video hal tersebut semakin mendukung kreatifitas orang orang dalam membuat video dengan berbagai trend yang beredar. 

Algoritma trend tiktok termasuk salah satu hal yang sangat mendukung tiktok untuk menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh banyak orang dan tiktok cukup update dengan hal hal yang sedang viral sehingga membuat orang orang semakin sering membuka aplikasi tiktok untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang apa yang sedang viral.

Tetapi, tiktok juga menjadi salah satu aplikasi digital yang cukup 'menyeramkan' dengan banyaknya netizen netizen di Indonesia yang tersebar luas di aplikasi tiktok. Ratusan bahkan ribuan pemikiran yang berbeda, kehidupan yang berbeda membuat lebih banyak lagi opini opini yang berbeda sehingga banyak menimbulkan pro dan kontra pada suatu kasus.

Tidak dipungkiri juga bahwa semua hal yang beredar di tiktok sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, bagi penonton maupun orang yang membuat konten untuk di posting di tiktok. Terutama bagi Gen Z yang sangat beredar luas di aplikasi Tiktok banyak yang mengalami depresi akibat dampak buruk aplikasi Tiktok sendiri.

Dampak buruk yang paling banyak dirasakan oleh Gen Z dalam menggunakan tiktok :

1. Kecanduan

Keseharian Gen Z ini dimanapun, kapanpun pasti membuka sosial media secara rutin terutama aplikasi Tiktok. Jika tidak membuka Tiktok sehari merasa ada yang kurang atau hanya karena takut ketinggalan berita yang sedang ramai. Bahkan pergerakan jari dalam membuka aplikasi Tiktok sudah menjadi reflek yang sebenarnya sangat menghambat dalam melakukan kegiatan lain yang lebih positif

2. Merasa insecure

Merasa insecure ini memang bisa dilihat dari sisi positif ataupun negatif, bagi beberapa orang yang bisa menghandle rasa insecure nya akan memberikan motivasi terhadap dirinya untuk bisa menjadi orang yang lebih baik. Sedangkan orang yang mengambil sisi negatif dari insecure hanya akan bisa merasa kurang atas dirinya atau merasa iri terhadap kehidupan orang lain yang dilihat di sosial media terutama di aplikasi Tiktok.

3. Menyebar hujatan

Kelanjutan dari dampak buruk Tiktok nomer 2 yaitu merasa insecure adalah menyebar hujatan, hujatan adalah hal yang sangat 'awam' di tiktok. Ketikan ketikan jahat menyebar luas dari orang yang bahkan belum tentu dikenal oleh orang yang bersangkutan dalam video sedangkan kata kata yang dilontarkan terkadang melebihi orang yang kenal dekat. 

Hal ini terjadi akibat banyaknya orang yang merasa iri terhadap kehidupan orang lain, merasa dirinya kurang, membandingkan hidupnya dengan orang lain tanpa tau kehidupan yang sebenarnya dan sayangnya hal ini sudah terlalu banyak di normalisasikan tanpa memikirkan perasaan orang yang kehidupannya dikomentari

Dampak dampak diatas yang banyak menyebabkan kesehatan mental para Gen Z terganggu terutama mengalami depresi

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Psychiatry Research pada Juli 2023 menemukan, remaja yang kecanduan TikTok mempunyai kondisi kesehatan mental yang buruk. Dalam studi ini, 51,8 persen merupakan remaja perempuan dan 48,2 persen merupakan remaja laki-laki. Mereka yang terlibat dalam penelitian ini adalah 199 remaja tidak menggunakan TikTok sama sekali, 686 remaja merupakan pengguna yang wajar, dan 461 remaja tergolong kecanduan.

Source : https://amp.kompas.com/tren/read/2024/02/25/140000265/studi--remaja-yang-kecanduan-tiktok-memiliki-kesehatan-mental-buruk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun