Mohon tunggu...
Azzahra Inka
Azzahra Inka Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa universitas Muhammadiyah Yogyakrta

hobi saya bermain tenis dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Harapan dan Cinta Ayah, Melodi Malioboro Menggetarkan Hati

25 Desember 2024   10:46 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:46 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Foto bersama Bapak Rosidi

Yogyakarta – Di tengah hiruk pikuk Malioboro, kawasan yang tak pernah sepi dari pejalan kaki, suara merdu seorang penyanyi jalanan memecah kesibukan. Ia adalah Bapak Rosidi, pria sederhana yang dengan penuh semangat menghadirkan harmoni kehidupan melalui nyanyiannya. Tidak hanya menyuguhkan hiburan, lirik-lirik lagu yang dibawakannya menyelipkan pesan mendalam tentang harapan, ketekunan, dan cinta keluarga. Senyumnya yang hangat dan kehadirannya yang bersahaja menarik perhatian banyak orang untuk berhenti sejenak, menikmati suara yang penuh jiwa. 

Bapak Rosidi bukanlah seorang musisi terkenal dengan panggung megah. Namun, semangatnya membuat Malioboro seakan menjadi panggung Istimewa. Pria berusia 48 tahun ini telah menjadi bagian dari suasana Malioboro selama lebih dari 19 tahun. Setiap sore hingga malam, ia berdiri dengan alat audio kesayangannya, menyapa pengunjung dari berbagai penjuru yang ada. “Penghasilan saya memang tidak menentu, tapi saya selalu bersyukur. yang penting bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar Bapak Rosidi dengan nada penuh ketulusan. 

Tinggal di kawasan Ngadi Negaran, tidak jauh dari pusat Kota Yogyakarta, ia menjalani rutinitas yang penuh tantangan. Cuaca sering kali tidak bersahabat, dari terik matahari hingga hujan deras, tetapi semangat pantang menyerahnya tidak pernah pudar. Sebagai seorang kepala keluarga, Bapak Rosidi menghadapi beban yang tidak ringan. Istrinya mengalami low vision, gangguan penglihatan parah yang membatasi aktivitas sehari-hari. Sementara itu, keempat anaknya masih sangat membutuhkan perhatian. Anak sulungnya kini duduk di SMA, sementara dua anak lainnya masih bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan si bungsu baru berusia dua tahun. 

“Cita-cita saya sederhana, saya ingin anak-anak saya bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan mencapai impian mereka,” ungkapnya dengan penuh harapan. Ia meyakini bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk masa depan yang lebih baik. Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia tidak pernah absen dalam mendukung anak-anaknya. Selain memastikan mereka mendapatkan pendidikan formal, Bapak Rosidi juga menanamkan nilai-nilai agama dan moral sebagai fondasi karakter. “Pendidikan karakter itu penting, supaya anak-anak saya kuat menghadapi pengaruh buruk yang ada di luar sana,” tambahnya. 

Semangat Bapak Rosidi tidak hanya tampak dalam perannya sebagai ayah. Ia juga aktif dalam komunitas disabilitas tuna netra di Malioboro. Komunitas ini menjadi tempat berbagi cerita, pengalaman, dan dukungan bagi sesama anggota. “Walaupun dengan keterbatasan kami selalu siap membantu jika ada yang kesulitan,” katanya. Solidaritas di antara anggota komunitas ini menjadi sumber kekuatan tambahan bagi Bapak Rosidi dalam menjalani hari-harinya. Ia percaya bahwa dengan saling mendukung adalah kunci untuk bertahan dalam berbagai rintangan yang dihadapi. 

Di tengah kehidupannya yang penuh tantangan, Bapak Rosidi tetap memegang teguh prinsip hidup yang luar biasa. Ia tidak hanya bernyanyi untuk mencari nafkah tetapi juga menyuarakan harapan. Melalui lirik-liriknya, ia berusaha menyampaikan pesan bahwa hidup, meski sulit, tetap harus dijalani dengan penuh syukur dan rasa optimis. Beberapa lagu yang sering ia nyanyikan adalah lagu-lagu pop, lagu perjuangan, hingga lagu religi yang memberikan inspirasi kepada pendengarnya. 

Suara merdunya sering kali membuat orang yang lewat berhenti sejenak. Ada yang sekadar mendengarkan, ada pula yang tersentuh hingga menitipkan sedikit rezeki. Salah satu pengunjung, Jasmin (30), mengatakan bahwa mendengarkan Bapak Rosidi bernyanyi membuatnya merasa lebih tenang. “Lirik-liriknya itu seperti doa, bisa menyentuh hati. Kadang kita lupa untuk bersyukur, dan apa yang beliau nyanyikan dapat mengingatkan saya akan hal itu,” ujar Jasmin. 

Bagi Bapak Rosidi, apresiasi seperti itu adalah sebuah penghargaan yang tak ternilai. Ia merasa bahagia jika lagu-lagunya dapat menghibur dan memberikan makna bagi orang lain. “Setiap orang pasti punya perjuangan masing-masing. Kalau saya bisa menyemangati mereka lewat nyanyian saya, itu sudah sangat cukup,” ungkapnya dengan senyum tulus. 

Kisah hidup Bapak Rosidi adalah potret nyata perjuangan dari seorang ayah yang penuh cinta. Di balik kesederhanaannya, ada kekuatan besar yang dapat memotivasi orang lain untuk tidak menyerah menghadapi cobaan. Ia tidak pernah mengeluh tentang kesulitan yang dihadapinya, melainkan terus melangkah dengan keyakinan bahwa segala usaha akan membawa hasil terbaik, terutama demi masa depan anak-anaknya. 

Bapak Rosidi adalah pengingat bagi kita semua bahwa kehidupan ini adalah tentang cinta, harapan, dan ketekunan. Dalam setiap melodi yang ia lantunkan, tersimpan pesan bahwa kebahagiaan tidak selalu tentang harta atau kemewahan, melainkan tentang mensyukuri apa yang dimiliki dan berbagi dengan sesama. Melalui nyanyiannya, ia bukan hanya menghidupkan suasana Malioboro tetapi juga hati orang-orang yang mendengarkan. Ia membuktikan bahwa meski hidup penuh tantangan dan keterbatasan, dengan cinta dan semangat, tidak ada yang tidak mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun