Mohon tunggu...
Dairotul M
Dairotul M Mohon Tunggu... Jurnalis - DAIROTUL

MAHASISWI

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memperoleh Rezeki Sesuai Syari'ah dan Tauladan Rasulullah

23 Februari 2018   16:22 Diperbarui: 24 Februari 2018   15:12 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi umat islam, Rasulullah SAW merupakan tauladan yang utama dalam masalah bekerja, Rasulullah tidak hanya menasehati dan memberikan petunjuk, tetapi beliau juga mengamalkan nasehat yang telah disampaikan dan membuktikannya dengan bekerja. Terdapat beberapa tuladan Rasulullah yang patut kita lakukan dalam bekerja, yakni:

  • Bekerja sampai tuntas, jangan melakukan pekerjaan setengah-setengah, karena akan menyebabkan hasil pekerjaan yang tidak memuaskan. Jika dalam bekerja ingin mendapatklan hasil yang maksimal, maka pekerjaan tersebut harus diselesaikan dengan proses kerja yang baik, dan dilaksanakan dengan dukungan pengetahuan serta keterampilan yang ulet.
  • Bekerja dengan Ikhlas, bekerja merupakan kewajiban dari Allah SWT kepada kita, maka kita harus menerima dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan ikhlas. Jika kita bekerja dengan ikhlas, maka keuntungan yang kita peroleh dalam bekerja tersebut merupakan rejeki dan nafkah fisabilillah.
  • Bekerja dengan Jujur, bekerja dengan dengan jujur merupakan amanah bagi setiap orang, dan setiap orang harus mempertanggung jawabkannya. Karena setiap pekerjaan harus dipertanggung jawabkan, maka pada dasarnya kita harus bekerja sebaik dan sejujur mungkin. Allah selalu mengawasi kita, sehingga tidak ada celah bagi manusia untuk melakukan korupsi, menyelewengkan jabatan dengan kolusi, nepotisme dan kejahatan yang lainnya.
  • Bekerja menggunakan teknologi, Teknologi memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan cepat, mudah, murah dan hasilnya memuaskan. Umat islam harus mau belajar dengan giat agar mampu menciptakantekhnologi serta mampu menguasainya, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
  • Bekerja dengan Kelompok, manusia diciptakan oleh Allah  dengan berbagai perbedaan, namun dengan perbedaan tersebutlah manusia bisa saling melengkapi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama.
  • Bekerja Keras, banyak peristiwa khususnya di Indonesia dan Islam tentang betapa pentingnya untuk bekerja keras. Indonesia yang 95% adalah umat Islam, mempunyai penduduk 60% nya hanya berpendidikan SD, tingkat kemiskinan mencapai 36 juta orang, dan ada0,5 juta sarjana menganggur. Dari data tersebut, mengharuskan kita bekerja keras agar tingkat pengangguran tidak semakin meningkat.
  • Bekerja sebagai Bentuk Pelayanan, melayani seseorang ternyata sudah lama dan banyak dicontohkan oleh nabi-nabi, hal ini menunjukkan bahwa bekerja sebagai bentuk pelayanan, merupakan pekerjaan yang mulia.

Dari pemaparan diatas, sudah jelas bahwasanya bekerja tidak boleh menghalalkan segala cara. Bekerja harus sesuai dengan syari'at,hukum negara dan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh manusia. 

Selamat membaca, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran, kritik dan saran para pembaca sangat berarti bagi saya.

Daftar Pustaka

Ahmad, Mustaq. 2001. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Syafe'i, Rahmat.2001. Fiqih Muamalah.Bandung:  CV Pustaka Setia.

Srijanti, Purwanto, Pramono Wahyudi. 2006. Etika Membangun Masyarakat Islam Modern.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun