“Ok. Aku kirim sekarang. Baca dan koreksi ya!”
“Sipp”
Dan beberapa hari setelahnya, ketika aku chat, aku sms, aku telpon, tak pernah lagi kau mau menjawabnya. Terlalu sibukkah atau kau tak suka dengan tulisanku tentang radikalisme itu?
Tetapi sahabat...
Mohon maaf, memang aku kini tak lagi suka dengan Das Kapital atau Manifesto Komunismu itu. Aku kini telah mencintai Islam. Aku mencintainya lebih dari apapun. Bahkan Negara sekalipun.
Maka Peluk sajalah terus reformasimu itu, sahabat...
Dan manakala engkaupun telah melihat Islam sebagai lawan, sekali lagi maafkan aku, pasti aku akan melawanmu!!
Dan bila perlu aku akan bilang : Good Bye Reformasi!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H