Mohon tunggu...
d_b
d_b Mohon Tunggu... Pengajar -

No News is Good News

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspirator yang terinspirasi di KIPalopo3 2017

9 Mei 2017   08:03 Diperbarui: 9 Mei 2017   08:17 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Melompatla lebih tinggi tuk meraih cita-cita //Photo taken by jemy"][/caption]

Sebagai fasilitator banyak hal yang menarik serta sebuah tantangan baru untuk kami. Hal yang menarik selama persiapan kelas inspirasi yaitu bisa mengenal relawan dari background pendidikan serta profesi yang berbeda, kebetulan di tim 8 formasinya terdiri Polwan, Ahli gisi, super intendent, pendamping desa, dokter, dosen dan atlit karate serta pak Kepala Dinas Pendidikan pun ikut terlibat dalam kelas inpirasi di tahun 2017 ini, dimana sebelumnya beliau tidak pernah mengikuti Kelas Inspirasi namun di tahun ini beliau menyempatkan diri menjadi salah satu inspirator di KI.

Tantangan selama persiapan kelas inspirasi yaitu sulitnya melakukan koordinasi ke tim relawan karena kesibukan mereka masing-masing. Untuk mengadakan briefing persiapan di hari Inspirasi saja sulitnya bukan main. Mengirim sms serta menghubungi kontak mereka namun tak satupun yang mereka gubris, hal ini kami lakukan berulang kali hingga di balaspun seadanya saja. Namun hal itu tidak mengurangi semagat kami sebagai fasilitator untuk terus mengingatkan mereka mengenai kelas inspirasi.

Sehari sebelum hari H kami mengadakan briefing di salah satu cafe di jalan merdeka, briefing itu di jadwalkan jam 9 pagi namun seperti biasa, meeting di tunda sampai jam 1 siang karena tim relawan yang hadir pada saat itu belum lengkap. Setelah mengadakan briefing pada hari itu kami fasilitator terus mengingatkan mereka mengenai beberapa aturan penting selama KI berlangsung. Karena banyak hal yang relawan pada tim kami belum mengerti mengenai apa saja yang harus dan tidak harus di lakukan pada saat kelas inspirasi.

Dini hari, Rabu 3 Mei 2017 palopo di guyur hujan yang sangat deras. Jadwal keberangkatan menujun ke lokas kami di SD Tondok Alla Jaya terlambat, dimana sebelumnya kami akan berkumpul di spot pada jam 07.30 namun sampai jam 08.00 hujan tetap tidak bersahabat dan terus menumpahkan tetesannya seakan hari itu bumi pun bersorak dan menyambut kelas inspirasi dengan peserta terbanyak selama KI diadakan di Palopo.
Rencana kegiatan yang kami jadwalkan terpaksa harus mundur ke jam 09.00 karena beberapa relawan ada yang terlambat hadir.

Rundown utama pada saat kelas inspirasi berlangsung diantaranya opening bersama relawan dan adik-adik sekolah dasar tondok Alla Jaya. Dimana kegiatan awal itu di tandai dengan berjalan bersama dari luar menuju kedalam sekolah dengan menggunakan atribut ikat kepala warna orange bertuliskan “kelas inspirasi” serta mengibarkan bendera merah putih ditangan kanan mereka.

Jalan berbaris dengan menyanyikan lagu indonesia raya serta lagu kebangsaan maju tak gentar membuat suasana pagi itu begitu semarak meski gerimis sedikit membasahi namun semangat para adik-adik serta para relawan tidak surut. Bapak serta ibu guru pun tak luput dalam keseruan itu.

Tiba di pelataran sekolah,berlanjut dengan keseruan lainnya. Yel-yel semangat pun selalu terdengar disetiap selah-selah kegiatan untuk membakar semangat siswa serta relawan hari itu. Senam pinguin menjadi warming up pagi itu, tertawa, tersenyum manja sambil mengikuti irama senam pinguin nampak jelas di wajah inspirator serta adik-adik sd tondok alla.

Setalah kegiatan itu, siswa diarahkan kembali ke kelas masing-masing. Kami fasilitator dan tim relawan mengadakan briefing singkat untuk mengingatkan jadwal mengajar setiap relawan.
Kegiatan kelas inspirasi dimulai tepat jam 09.00. Banyak hal yang menarik serta berkesan terjadi pada saat kegiatan inspirasi di kelas berlangsung dan itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi para relawan. Namun satu hal yang menarik pada saat saya mencoba observasi kelas yang di handle oleh ibu Polwan. “siapa yang mau jadi Polwan?”.....serentak siswa dan siswi pun mengangkat tangan mereka, “saya,bu...”sambil tertawa dan terseyum. Alhamdulillah, mereka telah terkena virus inspirasi dari ibu polwan cantik sehingga anak lelaki pun ingin menjadi Polwan (Polisi wanita).

Diakhir kegiatan, daun impian di bagikan ke semua adik-adik dikelas dan masin-masing telah mengisi dengan nama dan cita-cita mereka. Satu persatu daun itu di tempel pada pohon impian yang telah di sediakan oleh para relawan. Pohon impian berupa gambar pohon yang tergambar di spanduk ukuran 3x4 meter terpasang di dinding sekolah begitu menarik setelah di hiasi oleh daun impian dari penerus bangsa.

Menyanyi bersama di iringi oleh alunan gitar serta suara merdu dari bapak Kepala dinas pendidikan menjadi salah satu penutup kegiatan yang sangat berkesan pada saat itu. Sebelum menutup kegiatan kelas inspirasi secara resmi, tak lupa relawan menyerahkan 2 pohon sebagai simbol pohon impian dari kelas inspirasi 2017.

Berfoto bersama menandakan akhir sesi dari kegiatan hari itu, tak lupa pula setiap relawan menyatakan kesan dan pesan mereka yang nantinya akan menjadi testimoni untk kegiatan KI di tahun ini.

Salam inspirasi..............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun