Tak penting membahas apa itu golput, jenis golput motivasi golput dls. Biarlah orang-orang pintar dan sok pintar yang menganalisis itu. Yang tak bisa dipungkiri golput tetap ada dan nyata. Tak perlu disinisi, dituduh haram, dituduh pencari uang, bodoh, tak bertanggungjawab, apatis dan lain sebagainya. Komentar negatif tentang golputklise!. Datangdari yang punya pelbagai kepentingan. Mereka rajin menyudutkan golput, tapi tak pernah mengimbau perbaikan untuk orang-orang yang telah dipercaya rakyat. Beuuuh! Bangun mas, mbak, pak, bu sudah siang!
Pemilu tahun 2009 yang telah menguras uang negara sebesar 14 triliun itu pemenang sesungguhnya adalah golput, Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2009 (KPU) 9 Partai yang memenuhi threshold 2.5% suara nasional :
P Demokrat: 21,703,137 = 20.85%
P Golkar : 15,037,757 =14.45%
PDIP: 14,600,091 = 14.03%
PKS: 8,206,955 = 7.88%
PAN: 6,254,580 = 6.01%
PPP: 5,533,214 = 5.32%
PKB: 5,146,122 = 4.94%
Gerindra: 4,646,406 = 4.46%
Hanura: 3,922,870 = 3.77%
Partai Demokrat yang secara resmi memenangkan pemilu 2009 itu hanya memperoleh 20.85%. Sementara golput mencapai 29.1%. Angka ini cukup mengatakan tentang sesuatu. Silakan analisis sendiri buat yang suka njlimet.
Pemilu tahun 2009 lima yang telah menguras uang negara sebesar 14 triliun itu pula telah kita rasakan bersama hasilnya. Salah satu yang paling signifikan ciee ... ........signifikan!adalah dipenjarakannya puluhan anggota DPR pilihan rakyat, lantaran tak amanah dan ingkar janji.Jumlah itu belum termasuk semua anggota komisi VII yang terindikasi terima THR dari SKK Migas.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) yang dirilis di Gedung Djoeang, Jakarta, Kamis (3/4/2014). Koordinator Formappi Sebastian Salang menjelaskan, dari 519 anggota DPR yang dipilih rakyat lima tahun lalu ternyata Cuma empat anggota DPR dianggap berkinerja sangat baik karena memiliki nilai rata-rata di atas 8,5. Sedikit. Huhahahahahahahaha....., Lainnya lebih banyak bolos, tidur saat sidang, plesiran keluar negeri, minta perbaikan gedung DPR yang mencapai nilai triliunan, minta toilet mewah, dan permintaan konyol lainnya yang banyak dikritisi masyarakat. Bahkan para kompasioner pun ---seperti biasa. latah dan copypaste ---- turut membully kelakuan anggota DPR yang memalukan itu. Buka saja arsip-arsiap para kompasioner itu antara bulan Januari – Juni 2012.
Kembali ke laaaptop!. Tidak seperti zaman orde baru, dimana goput memang secara terang benderang di kampanyekan oleh tokoh sekelas Arif Budiman, Golput, sejak Arif Budiman menghilang dari panggung politik, tetap eksis, tak ada yang mengkoordinir. Bergerak sendiri-sendiri atas tuntunan nuraninya sendiri, dituntun ketidakpuasan, dipandu kemuakan pada kemunafikan.
Logikanya Jangan mengajak goput berpartisipasi untuk perubahan, berubah dulu kalian semua kemudian lihat apa yang terjadi. Tulisan ini tidak hendak mengajak orang lain golput. Pilih saja pilihan anda. Selama tidak ada perubahan, golput tetap ada. Gitu aja kok repot!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H