Mohon tunggu...
Ini Salma
Ini Salma Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswa

travelling

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Berbahaya Melakukan Tren "Kretek-Kretek" yang Viral Beredar di Media Sosial

25 Desember 2024   22:01 Diperbarui: 26 Desember 2024   10:27 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com/watch?v=bu-g3TsRWP0

Beberapa waktu lalu, Jennie BLACKPINK menjadi sorotan karena melakukan kretek-kretek sebelum konser. Hal ini menjadi pembicaraan bagi banyak penggemarnya, yang turut juga ikut terpengaruh ingin melakukannya. Akan tetapi sebagai seorang idol dengan jadwal padat, kretek-kretek atau biasa yang dikenal dalam istilah medis chiropractic dapat dipilih untuk membantu menjaga kebugaran tubuhnya, terutama untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan fleksibilitas. Namun, perlu diingat Jennie melakukannya di bawah pengawasan profesional, yang menegaskan pentingnya keamanan dan keahlian dalam praktik ini. Hal ini menjadi pengingat bahwa manipulasi sendi sebaiknya dilakukan oleh ahli berlisensi, bukan sekadar mengikuti tren tanpa panduan.

Chiropractic adalah praktik pengobatan yang berfokus pada diagnosis dan perawatan gangguan muskuloskeletal, terutama yang berkaitan dengan tulang belakang dan sendi. Terapis chiropractic menggunakan teknik manipulasi untuk memperbaiki keselarasan tubuh, meredakan rasa sakit, dan meningkatkan fungsi tubuh. Dalam kasus Jennie, sesi chiropractic mungkin dilakukan untuk mengatasi ketegangan otot yang sering terjadi akibat aktivitas fisik yang intens dan jadwal padat, serta untuk meningkatkan mobilitas tubuh sebelum tampil di atas panggung.

Namun, meskipun chiropractic bisa sangat bermanfaat jika dilakukan dengan benar, tren manipulasi sendi atau "kretek-kretek" yang sedang viral di media sosial berisiko jika dilakukan tanpa bimbingan ahli profesional. Banyak orang yang melakukan tindakan ini secara mandiri, mencoba memanipulasi sendi untuk mendapatkan bunyi "kretek" yang dianggap menyenangkan atau untuk meredakan ketegangan tubuh. Padahal, tanpa pemahaman yang tepat mengenai anatomi tubuh, hal ini dapat menyebabkan cedera serius.

Salah satu risiko terbesar adalah cedera pada sendi dan jaringan sekitar. Manipulasi sendi yang dilakukan secara sembarangan bisa merusak ligamen, otot, atau bahkan merusak struktur tulang. Jika dilakukan berlebihan, ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi, bahkan meningkatkan risiko artritis di masa depan. Selain itu, tekanan yang tidak tepat pada sendi juga bisa memberi dampak buruk pada saraf yang ada di sekitar sendi, yang dapat mengakibatkan rasa sakit atau mati rasa.

Risiko lainnya adalah ketergantungan pada kebiasaan tersebut. Beberapa orang mungkin merasa lega setelah "kretek" sendi mereka, tetapi tanpa pengawasan medis, kebiasaan ini dapat berlanjut tanpa pertimbangan yang tepat. Terlebih lagi, jika sendi terus-menerus dipaksa untuk bergerak dengan cara yang salah, instabilitas pada sendi tersebut bisa berkembang, yang pada akhirnya memperburuk kondisi tubuh.

Jennie BLACKPINK memilih untuk menjalani chiropractic dengan pengawasan ahli yang berlisensi dan berpengalaman, yang menunjukkan pentingnya menjalani perawatan fisik dengan bimbingan profesional. Chiropractor yang terlatih akan dapat menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan spesifik tubuh seseorang dan menghindari potensi cedera. Ini menegaskan bahwa meskipun banyak orang ingin mengikuti tren "kretek-kretek", tetap penting untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan tubuh dengan meminta saran dari ahli yang kompeten.

Dengan demikian, meskipun melakukan "kretek-kretek" mungkin tampak menyenangkan atau memberikan rasa lega sementara, sangat penting untuk memahami risikonya. Jika Anda merasa perlu melakukan pijat sendi atau tubuh, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau chiropractor yang berlisensi agar mendapatkan perawatan yang aman dan tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun