Menyimpan Uang Tanpa Biaya dan Bisa Cuan, Mau?

Gara-gara JENIUS memberlakukan biaya feesible atau subscription fee untuk menikmati semua layanannya, nasabah mulai mengeluh. Kebanyakan merasa biaya feesible JENIUS ini memberatkan karena uang Rp 10 ribu bukan jumlah yang sedikit. Sedangkan alasan mereka membuka rekening JENIUS ya karena nggak ada biaya admin dan tanpa minimal saldo mengendap. Siapa sih yang nggak suka sistem yang serba gratis?

Oleh karena itu, daripada mengeluh dan protes terus di media sosial, lebih baik arahkan tenagamu untuk mempelajari cara lain menyimpan uang yang bahkan bisa bikin kamu cuan lho! Gimana sih caranya? Yuk, disimak!

Buka Rekening Tabunganku

Tabunganku BCA (Foto: bca.co.id)

Yes, namanya memang Tabunganku. Rekening untuk perseorangan ini dikeluarkan bersama-sama oleh seluruh bank di Indonesia. Baik bank swasta maupun negeri pasti punya program Tabunganku. Program ini dibuat untuk mendukung program Gerakan Indonesia Menabung (GIM). Nah, buat yang nggak mau tabungannya "tergerus" biaya administrasi, rekening Tabunganku ini cocok banget.

Aku sendiri ternyata punya Tabunganku CIMB Niaga dan mendapat fasilitas sebagus pemilik rekening biasa. Mulai dari akses aplikasi Octo yang udah canggih banget sampai tawaran kartu kredit dengan limit yang luar biasa bikin kaget. Jadi, bisa disimpulkan kalau CIMB Niaga ini nggak memandang sebelah mata nasabah yang membuka rekening Tabunganku kok. Yang penting sih isi tabungan dan transaksinya ya he he.

Sayangnya, fasilitas Tabunganku di tiap bank nggak sama. Ada yang cuma bisa tarik tunai ATM maksimal empat kali dalam sebulan. Ada yang diberi limit tarikan tunai. Ada juga yang bahkan nggak mendapatkan akses internet banking. Oleh karena itu, kalau kamu tertarik membuka rekening Tabunganku, baca satu-satu dan pilih yang sesuai kebutuhanmu.

Link yang mungkin membantu: Mandiri | BNI | BRI | BCA | Danamon

Simpan di Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

(Foto: Unsplash)

Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana investor yang ingin berinvestasi di instrumen pasar modal (obligasi, saham, dan lain-lain). "Tapi aku nggak paham obligasi sama saham gitu." Eits, nggak perlu takut. Sebab, reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi (MI). It would still be better kalau kita memahami dimana uang kita diinvestasikan. Tapi, kalau pun bener-bener nggak mau belajar, platform seperti Bareksa dan Bibit sudah menyediakan rekomendasi reksa dana kok. Kamu tinggal memilih tingkat return yang diinginkan.

Sebenarnya, reksa dana ada banyak macam. Tapi, RDPU lah yang paling cocok untuk menyimpan uang tanpa mau "berkurang" sedikit pun. Sejauh pengalamanku investasi RDPU, uangku selalu bertambah sedikit demi sedikit. Berbeda dengan Reksa Dana Obligasi dan Reksa Dana Saham yang cuannya bisa banyak, tapi bisa juga minus!

Yah, namanya investasi. High return, high risk. Jangan mau enaknya aja!