Mohon tunggu...
Ratri Anugrah
Ratri Anugrah Mohon Tunggu... Penulis - A Lifestyle Blogger

Sedang ingin aktif menulis lagi. Lebih sering menulis review drama Korea, tapi agak cepat bosan juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Drama Korea Saimdang: Light's Diary (SBS)

6 Februari 2017   18:48 Diperbarui: 6 Februari 2017   18:59 15495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

This is a huge comeback for Lee Young-ae!! Bagi generasi 90-an, Young-ae mungkin lebih dikenal sebagai Dae Jang-geum, koki sekaligus tabib istana dalam drama Korea A Jewel in the Palace (2003). Setelah sukses dengan drama produksi MBC itu, Young-ae tidak pernah tampil dalam drama apapun. Oleh karena itu, Saimdang Light’s Diary menandai comeback Lee Young-ae ke dunia drama setelah 14 tahun.

Entah kenapa aktris kelahiran 1971 ini vakum begitu lama. Aku sendiri tidak terlalu mengikuti update dunia entertainment Korea, hanya dramanya saja. Apapun itu, I’m glad she’s back. Karakter Jang-geum sudah menjadi bagian masa kecilku. Waktu itu, aku tinggal di Jember dimana channel TV hanya TPI, RCTI, Indosiar, dan SCTV. Sama sekali tidak doyan sinetron, aku dan sepupuku selalu menonton drama Korea di TV. Salah satu yang kami suka ya A Jewel in the Palace. Sampai hafal theme song-nya lho! Jadi, penggemar drama Korea zaman sekarang kurang excited dengan drama terbaru Young-ae ini. Mayoritas berkata, ‘‘Nggak kenal sama yang main, Mbak.’’

I can’t blame them. Kalau diingat-ingat, aku pun sering begitu. Tiga hal yang aku pertimbangkan sebelum menonton sebuah drama: hype, pemain, hype. Aku tidak punya artis Korea favorit. Aku sering tidak notice siapa sutradara atau penulis skrip drama yang aku anggap bagus. So, yes, I judge Korean drama by its title (seberapa familiar) and its main casts. Kapan-kapan aku akan menulis alasan kenapa aku suka menonton drama Korea which is what this blog mostly about.

Back to Saimdang Light’s Diary…

Drama ini bercerita tentang Seo Ji-yoon (Young-ae) yang ingin membuktikan keaslian sebuah lukisan. Dengan jurnal seorang pelukis ternama bernama Saimdang, dia menelusuri keberadaan lukisan yang asli. Dia pun dibantu Han Sang-hyun (Yang Se-jong), seorang aktivis kampus. Di sisi lain, keadaan finansial keluarga Ji-yoon kacau. Suaminya melarikan diri dan dia harus menyewa apartemen murahan bersama ibu mertua dan anaknya. Dia dikhianati profesor Min Jung-hak yang berjanji menjadikannya profesor tetap.

Ji-yoon dan Sang-hyun di masa kini (Foto: YouTube)
Ji-yoon dan Sang-hyun di masa kini (Foto: YouTube)
Dengan ide cerita yang mengusung sejarah Korea Selatan, sepertinya SBS ingin mengajak penonton bernostalgia bersama Young-ae. Reminding us about her glory days. Sebab, dalam Saimdang Light’s Diary, Young-ae berperan ganda. Yaitu, sebagai Ji-yoon di masa kini dan Saimdang di masa lalu. Begitu juga dengan Se-jong yang juga berperan sebagai kekasih Saimdang saat muda, Lee Gyeom. Peran kekasih ini lalu digantikan oleh Song Seung-heon saat dewasa. Sepertinya tahun ini SBS ingin menciptakan tren peran ganda setelah sukses dengan Legend of the Blue Sea dan Defendant yang saat ini masih tayang.

Lalu, apakah Young-ae memang sebagus itu? Well, I have to admit that it’s a little bit awkward. Aku terbiasa dengan Young-ae yang penurut dengan nada bicara yang tidak pernah tinggi. Dulu dia lemah lembut dan sabar. Tapi, sekarang dia berjuang dalam setting modern dimana teriak-teriak di jembatan adalah hal yang lumrah saat stres. Rasanya aneh saja dan Young-ae jadi terlihat tua. Dia pun bisa saja terlibat hubungan rumit dimana sunbae (senior) bisa jatuh cinta dengan juniornya. Kenapa begitu? Sebab, sampai episode 4, diantara dua pemain Lee Gyeom, hanya Se-jong yang ada di masa kini.

Sayangnya, aku merasa alur empat episode awal sangat lambat. Sepertinya karena penonton sedikit-sedikit diajak flashback. Jadi, cerita Saimdang di masa lalu ditampilkan saat Ji-yoon dan Sang-hyun membaca jurnal. Kadang scene akan beralih sebentar ke masa kini untuk memperlihatkan emosi Ji-yoon. Hal yang sebenarnya tidak perlu karena malah membuat penonton bingung. Apalagi, ada saat dimana Ji-yoon benar-benar kembali ke masa lalu sebagai Saimdang! Iya, seperti Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo. Tapi hanya sebentar sekali. Jadi, aku tidak tahu apakah nantinya Ji-yoon benar-benar kembali ke masa lalu. Padahal, saat diajak flashback cukup lama, kisah Saimdang dan Lee Gyeom muda menarik lho.

Lee Gyeom dan Saimdang saat muda (Foto: SBS)
Lee Gyeom dan Saimdang saat muda (Foto: SBS)
Sebenarnya, kalau sudah bosan begini, aku tidak akan excited menunggu setiap minggu. Tapi, karena aku masih penasaran, aku akan terus menonton Saimdang Light’s Diary. Aku pun masih penasaran seperti apa jadinya saat Seung-heon terlibat lebih banyak. Well, sepertinya, bukan aku saja yang merasa agak kecewa dengan one of most anticipated Korean Drama in 2017 ini. Menurut ABG Nielsen, rating drama garapan sutradara Yun Sang-ho ini terus menurun. Padahal, drama ini digadang-gadang sebagai pengganti Legend of the Blue Sea lho. Saat ini, Saimdang Light’s Diary berada pada rating 12,3 persen dari rating episode perdana 16,3 persen. Rating sementara dari aku hanya 2,5 out of 5 stars.

***********

Drama Korea lain yang masih/sudah aku tonton

  • Defendant (pengganti Romantic Doctor): Recommended! Setelah gagal dalam Entertainers, Ji-sung kembali memperlihatkan kehebatannya ‘‘bermain’’ personality.
  • Introverted Boss: Berhenti menonton di episode ke-2. Akting Park Hye-soo sangat berlebihan dan terkesan annoying. Selain itu, tidak ada pemain yang istimewa.
  • Missing 9 (pengganti Weightlifting Fairy Kim Bok-joo): Lumayan bagus. I’m expecting more surprising plot twists. Baca first impression-nya di sini.
  • Voice: Sering dibanding-bandingkan dengan Defendant. Genrenya memang hampir sama, yaitu crime. Tapi, Voice mengusung kekuatan seorang operator emergency call center (Lee Ha-na) yang bisa mendengarkan suara-suara dengan frekuensi sangat kecil. Meski banyak adegan bertarung melawan kriminal, entah kenapa drama ini agak membosankan. Aku masih akan menontonnya karena tertarik mengetahui lebih jauh tentang divisi emergency call center.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun