Mohon tunggu...
Bobby Junaidi
Bobby Junaidi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang Apa Saja

Gue tuh orangnye ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Simpul Klenik Habib Morgan (Bagian 3) - Rumah Enya'

4 Juni 2019   23:34 Diperbarui: 4 Juni 2019   23:33 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya, setelah pertanyaan itu aku meracau. Berkata-kata tak jelas dengan bahasa apa dan mengatakan apa. Seperti orang kumur-kumur.

Pada sikap duduk bersila aku terus meracau. Katanya lagi, aku sudah lupa diri dan benar-benar meracau sambil menangis.

Aku tak lupa diri. Di dalam sana aku malah menemukan diri sendiri. Tanpa wujud namun sangat terasa keberadaannya. Malah saat itu aku lupa kalau aku masih punya jasad.

Mungkin, katakan saja diriku tak sinkron dengan jasadku. Akibatnya aku meracau. Padahal rasanya, di dalam sana aku sedang menyesal, bersalah, ketakutan dan sendirian.

Tiba-tiba aku gelagapan. Seperti orang tenggelam yang akhirnya bisa muncul ke permukaan kemudian menarik nafas dalam-dalam dan terburu-buru.

Entah dalam hitungan persekian berapa detik. Seperti layar televisi yang baru dinyalakan, pandangan tiba-tiba terang. Mula-mula samar, kemudian jelas sedikit-sedikit hingga akhirnya semua materi yang ada benar-benar jelas terlihat.

Badan penuh peluh, nafas ngos-ngosan dan persendian terasa ngilu ketika kesadaran kembali sepenuhnya. Aku kelelahan seperti habis melakukan pekerjaan berat di dalam air kemudian menyelam lama sekali.

Ya aku kelelahan lantas merebahkan badan sekenanya. Sesekali, mata terpejam dan terbuka. Aku lelah dan rasanya mau tidur saja. Tapi aku ga ngantuk.

Nafas mulai teratur, ngilu di persendian berangsur hilang. Sekujur badan mulai terasa ringan dan perasaan tenang sekali. Benar-benar tenang dan ringan.

Morgan memijit-mijit pundak kemudian menyodorkan segelas kecil air mineral hangat. Pasca meneguk, keringat keluar lagi dan deras sekali hingga basah seperti habis mandi.

Aku minta air lebih banyak lagi lantas menenggak lahap. Betul aku kehausan dan Morgan memberikan sebotol besar air mineral kemasan yang aku minum sedikit demi sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun