Mohon tunggu...
Kelvins
Kelvins Mohon Tunggu... Freelancer - S1 - Akuntansi

Nama : Kelvin Saputra NIM : 43221010038 Nama Kampus : Universitas Mercu Buana (UMB) Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sedulur Papat Limo Pancer - Kearifan Lokal Indonesia

26 Oktober 2022   19:31 Diperbarui: 26 Oktober 2022   19:33 1880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedulur Papat Limo Pancer (Bagian Kelima)

"Nang Ning Nung Neng Gung" dalam Sedulur Papat Limo Pancer adalah suara atau bunyi estetika musik Gamelan . Sebagai paripurna oleh rasa (rahsa/roso) dalam setiap ritual kehidupan masyarakat Jawa kuno.

Ada banyak makna yang dapat diartikan dalam hal ini, misalnya:

a.) Gung
Yang berarti Agung atau Keagungan atau Kemuliaan Tuhan sebagai segala sesuatu.

b.) Nung
Yang berarti Kesinungan. Dalam bentuk konkritnya berarti yang utama (Perilaku Utomo).

c.) Ning
Yang berarti Wening atau Hening; (Jiwa, Sukma Sejati).

d.) Neng
Yang berarti Heneng atau Kemampuan Totalitas Jiwa (Berserah Diri).

e.) Nang
Yang berarti artinya Wenang, Tirakat, Semedi, Maladi Hening, Raga, Jiwa, dan Akal Budi.

Musik Estetika Gamelan mengutakamakan keseimbangan bunyi Kenong, Saron, Kendang, dan Gambang serta suara Gong pada setiap penutup irama menuju merepresentasikan jiwa dan pemujaan kepada Sang Ilahi yang bersifat sakral/agung. Perjalanan batin dan jiwa masyarakat Jawa (Mengerti) bahwa Tuhan selalu diingat (Sadar) dimanapun dan kapanpun ada dalam waktu bersifat (Eling).

Dengan demikian, itulah hakekat "Nang Ning Nung Neng Gung" yang menyatakan kehidupan manusia ini ada dalam siklus dan berreinkarnasi menuju "Kekembalian Hal Yang Sama Secara Abadi"; tidak mungkin memahami seni tanpa ilmu kebijaksanaan sama saja dengan nihil.

Pernyataan berikut ini adalah bagimana kongkritnya kajian filsafat Sedulur Papat Limo Pancer ini dapat dijelaskan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun