Tujuan HMI pada tahun 1947 dengan dua tujuan mulia KeUmatan dan keIndonesiaan, masih berstatus sebagai organisasi mahasiswa yang cenderung diberikan pandangan sebagai organisasi yang bersifat massa, fisik, dan kuantitatif, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Maka pada Kongres di Bandung, Oktober 1955 tujuan HMI menjadi "Ikut Mengusahakan Terbentuknya Manusia Akademis, Pencipta Dan Pengabdi Yang Bernafaskan Islam".Â
Perubahan ini terjadi karena adanya kesadaran bahwa organisasi seperti HMI yang anggotanya adalah mahasiswa tidak tepat berfungsi sebagai organisasi massa, apalagi sebagai kekuatan politik praktis. Maka disepakati untuk memfungsikan HMI sebagai organisasi kader, yang dimana titik fokusnya adalah pribadi atau anggota. Akan tetapi tujuan itu sendiri masih dipandang memiliki banyak kekurangan karena tidak ada fungsi kelanjutan dari tujuan tersebut.Â
Maka pada Kongres di Palembang Oktober 1971 redaksi tujuan HMI diperbaharui menjadi "Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi Yang Bernafaskan Islam Dan Bertanggungjawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Diridhoi Allah Swt". Dan untuk menjawab misi besar HMI ke 76 tersebut, maka tujuan inilah yang menjadi senjata para kader HMI.Maka dari itu untuk mencapai masa depan dan mewujudkan peradaban yang gemilang dibutuhkan adanya kematangan sebagai kader yang Ahsani Taqwm. Kader yang Muslim, Intelektual, dan Profesional.
Kupang, 5 Februari 2023
Oleh : Muhibuna M. Said
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H