Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Syarwan Edy, sangat suka dipanggil dengan nama bang Paji. Si realistis yang kadang idealis | Punya hobi membaca, menulis dan diskusi | Kecintaannya pada buku, kopi, dan senja | Didewasakan oleh masyarakat dan antek kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

RKUHP & Salam Perpisahan - By Paji Hajju

9 Desember 2022   11:49 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:50 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sumber Foto : https://bit.ly/3BlIXRw"

Selepas dari perbincangan binal itu, tidak aku jumpai kembali bayangan berjalan beriringan dalam setapak jalan yang sama. Kami sudah berpisah dan melanjutkan hari-hari sunyi dengan suasana berbeda. Mungkin juga penuh resah menyayat. Aku memulai kehidupan baru meskipun kau tidak hadir sebagai sosok penghuninya. Aku pergi, membawa cinta terbaik sekaligus merelakan perpisahan yang dramatis ini. Tidak ada yang kusesali, terimakasih telah mengajarkan aku banyak hal. Mengenalkan aku pada cinta yang berujung duka-lara. Memang benar cinta selamanya tidak bisa dimiliki.

Seperti malam, ia pun turut berduka saat mengetahui kau bukan lagi milikku seutuhnya. Dari hilangmu yang entah, aku mengerti arti sebuah kecewa dan patah hati yang tak biasa. Padahal di bawah pohon yang rindang, aku masih mendamba ingin menghabiskan senja denganmu. Menceritakan tentang warna kesukaanmu, makanan dan minuman favoritmu, klub bola kesayanganmu, lagu-lagu hindie selalu kau putar setiap pagi, genre film apa yang kau sukai, musisi idolamu, buku-buku apa yang sering kau baca, lalu kau mengemukakan perihal skincare, jam tangan, album K-Pop, boneka, tas, kau lebih suka novel atau komik, sepatu hingga ke hewan peliharaan. Kita terus-menerus berteduh, dari tatapan dan pandangan yang menenggelamkan ini.

Sedangkan di balik cahaya purnama dan gerimis mengundang, aku masih saja ingin bersamamu seorang membicarakan apa saja. Mungkin dengan gosip-gosip para selebriti, harga jual rumah perdesember, kenaikan cukai rokok, BBM melambung tinggi, minyak tanah langka, artikel-artikel kasus kekerasan seksual, pembunuhan Marsinah, politik, filsafat hingga ke RKUHP disahkan sebagai undang-undang, pasal penghinaan jadi sorotan dan pasal-pasal bermasalah lainnya. Lalu bertanya-tanya tentang mengapa kasus pemerkosaan sering terjadi dan rencana malam tahun baru ini mau kemana. Asalkan kita berdua. Itu menggembirakan, menentramkan jiwa. 

Namun semua hanya mimpi, tinggal angan-angan semu. Kau sudah menjadi kepingan-kepingan kisah, yang hanyut di arus air keruh dan berguguran bersama matahari terbenam di ufuk barat. Kita sudah saling membunuh perasaan lalu menghancurkan hati masing-masing diri. Aku terdiam tak berkutik untuk merengkuh bayangmu. Merelakanmu pergi bukanlah pilihan terbaik, namun meminta agar dirimu kembalipun bukan hal yang tepat. Aku akan terus berjalan dengan atau tanpamu hadir sebagai sesosok pelangi untukku.

"Sumber Foto : https://bit.ly/3BlIXRw"

Kupang, 7 Desember 14.33 Rab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun