Salma si gadis kaku yang gak bisa mengungkapkan jika dia cinta dengan Nathan si badboy yang blak-blakkan kalo dia udah suka, mereka akhirnya tetap menjalin kasih.
![dok. pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/02/25/whatsapp-image-2020-10-18-at-11-57-01-6037a38a8ede487ca1714d42.jpeg?t=o&v=555)
Bagi para pembaca yang suka cerita romance, apalagi ceritanya tentang anak sekolahan wajib banget baca Dear Nathan. Walaupun alurnya terkesan biasa aja, bukan berarti cerita ini gak ada konfliknya ya. Jujur, aku nangis pas Salma putus sama Nathan haha. Disepanjang cerita kalian akan dibuat senyum-senyum sendiri dengan tingah konyol dan rayuan maut Nathan ke Salma. Maka dari itu ketika Dear Nathan diadaptasi menjadi sebuah film, aku senangnya bukan main.
Namun, terlepas dari semua itu, yang namanya sebuah cerita pasti ada kekurangannya. Apalagi novel ini merupakan novel debut si penulis jadi wajar jika terdapat kekurangannya. Menurutku, penggunaan saya-kamu oleh Nathan di dalam cerita itu seperti "gak Nathan banget".
Si penulis membuat Nathan sebagai cowo ganteng tapi badboy, mungkin penggunaan aku-kamu jauh lebih bagus atau lo-gue yang biasa Salma gunakan juga gak masalah. Biar gak pada bingung mending buruan pergi ke toko buku terdekat terus ambil novel Dear Nathan, terus bayar, terus baca deh. Jangan lupa baca novel Dear Nathan ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI