Dalam sebuah wawancara eksklusif, Dr. Tedja Gurat Baktinia, seorang Pakar Pendidikan terkemuka, memberikan komentar positif mengenai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diadakan oleh SDN 113 Banjarsari Bandung. MPLS di sekolah ini menarik karena melibatkan berbagai unsur secara holistik. Tidak hanya pimpinan dan manajemen sekolah dan guru, namun juga hampir seluruh murid di sekolah, disamping komite sekolah serta orang tua. MPLS dilaksanakan selama sembilan hari, yaitu pada tanggal 17-29 Juli 2023.
Dari pemantauan di lapangan, penyambutan murid baru di hari pertama dilakukan dengan berbagai metode, termasuk diantaranya sapaan hangat dari kakak kelas ketika adik baru mereka berjalan satu persatu melewati jajaran kiri dan kanan dari kakak kelasnya. "Ade... selamat bergabung ya," ungkap Arvand Putra Febrian dan kawan-kawan dari kelas IVB kepada adik-adik barunya yang melintasi mereka.Â
Di lapangan yang dikeliling oleh ruang kelas berlantai tiga, berbagai poster dan sapaan serta lambaian kakak kelas menyambut adik mereka dari tiap lantai. Di salah satu sisi lapangan tersedia pentas untuk berbagai pertunjukan dari berbagai kalangan, termasuk atraksi-atraksi menarik dari kakak kelas. Sementara itu, para orang tua ikut memenuhi lapangan sekolah. Keakraban berbagai pihak dikelola dengan rapi.Â
Suasana MPLS di sekolah ini menarik untuk dicermati. Dr. Tedja menekankan bahwa kegiatan MPLS yang dilaksanakan oleh SDN 113 Banjarsari ini memberikan dampak positif dalam mendorong kreativitas siswa dan mempromosikan inklusi di sekolah.
Dalam komentarnya, Dr. Tedja  mengungkapkan kekagumannya terhadap inisiatif kreatif dari SDN 113 Banjarsari Bandung dalam melaksanakan MPLS. Ia mengamati bahwa kegiatan ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai ekstrakurikuler yang terlibat. Hal ini dianggap sebagai langkah yang sangat penting dalam mengembangkan potensi siswa dan membangun keterampilan berpikir kritis serta inovatif.
Dalam konteks ini, ia menjelaskan bahwa MPLS yang melibatkan semua siswa mencerminkan nilai pentingnya keragaman dan menciptakan lingkungan yang inklusif di sekolah. Hal ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa, baik dalam hal perkembangan pribadi maupun kemampuan beradaptasi dalam masyarakat yang beragam.
Selain itu, Dr. Tedja  menekankan bahwa MPLS juga berperan penting dalam pembentukan keterampilan sosial siswa. Ia menggarisbawahi pentingnya kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan mengelola emosi yang diajarkan dalam kegiatan ini. Menurutnya, keterampilan sosial ini menjadi landasan penting bagi kehidupan sosial siswa di sekolah dan masyarakat secara keseluruhan.
Terakhir, Dr. Tedja menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai pihak dan orang tua dalam MPLS. Ia mengungkapkan bahwa kolaborasi antara sekolah dan orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik siswa. Dukungan dan partisipasi orang tua dalam kegiatan MPLS ini dianggap sebagai faktor penting dalam menciptakan iklim belajar yang positif bagi anak-anak.
Dengan komentar positif dari seorang Pakar Pendidikan terkemuka seperti Dr. Tedja, MPLS SDN 113 Banjarsari Bandung semakin menegaskan nilai-nilai penting dalam pendidikan, seperti mendorong kreativitas siswa, mempromosikan inklusi, dan melibatkan peran orang tua dalam perkembangan holistik siswa. Kegiatan MPLS ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua siswa.