Pandemi telah meluluhlantahkan beberapa aspek kehidupan masyarakat, termasuk minimnya ajang unjuk prestasi bagi anak didik. Kompetensi anak tetap perlu menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat, terutama dalam mengembangkan bakat yang mereka miliki.
Di masa Pandemi selama ini, ajang kompetisi sangat minim ditemui, sehingga tantangan bagi anak berprestasi pun menjadi kendala, dan akhirnya sebagian dari anak didik ini mengisi waktu mereka dengan gadget, bahkan membuat ketergantungan pada alat tersebut.
Ketika berdiskusi santai, menarik juga menyimak pemikiran yang disampaikan oleh Dr. Nyi R Tedja Gurat Baktina selaku pakar dalam bidang pendidikan. Pemikiran yang diangkat terutama bagaimana anak-anak diberikan tantangan agar tetap kreatif, inovatif, dan kritis dalam menyikapi berbagai challenge hidup melalui talenta yang mereka miliki.
Peran serta para stakeholder peserta didik untuk anak-anak hingga SMA perlu menantisipasi untuk mengembangkan prestasi mereka ini, yaitu dengan menggerakkan kembali berbagai ajang prestasi ini agar talenta anak tetap memiliki peluang untuk berkembang.
Dr. Tedja memandang perlu adanya wadah untuk mengukir prestasi bagi anak, sehingga anak dapat mengisi waktunya dan disibukkan dengan aktivitas yang mengantar mereka menjadi anak berprestasi di bangsa ini. Disamping itu tentu juga agar anak dapat diminimalisasi ketergantungannya menggunakan gadget.
Bagi para pelaku ajang kreativitas, masa-masa seperti ini dapat dijadikan sebagai peluang dalam memanfaatkan momen yang ada. Metode yang dilakukan pun dapat dilaksanakan dalam bentuk offline maupun online, tergantung kepada visi dan misi kegiatan yang dilaksanakan.
Dengan berkembangnya teknologi informasi, berbagai infrastruktur pun dapat dimanfaatkan, baik dalam sosialisasi, sistem pendaftaran, sistem pelaksanaan, maupun dalam berbagai pendukung aktivitas terkait dengan even yang diselenggarakan. Pemanfaatan teknologi sebagai penunjang prestasi ini pun pernah dibahas oleh Ahmad Musyadad Hauri di Kompasiana ini.
Dalam mengisi kegiatan yang positif, sebagai contoh, Kompasiana sebagai wadah menulis telah melakukan hal ini dengan berbagai peluang yang dapat menyalurkan potensi anak didik melalui berbagai program seperti melalui program KlasMiting. Tentu saja penyaluran minat dan bakat ini perlu dilakukan juga oleh berbagai pihak lainnya.
Dari internal sekolah, sebagai contoh, SDN 113 Banjarsari Bandung pun bermanuver melakukan ajang prestasi anak secara online ketika pandemi terjadi di tahun pertama. Ajang prestasi anak ini pernah ditulis di Kompasiana oleh Arlinda Febrian terutama untuk mengisi kegiatan positif anak. Hal-hal seperti ini tentunya perlu dilaksanakan oleh berbagai pihak sesuai dengan bidang masing-masing, baik misalnya melalui pemerintah, pelaku dunia usaha, komunitas, ataupun pihak organisasi yang ada pada masing-masing sekolah.
Di bidang keolahragaan pun wadah prestasi ini mulai bergerak, seperti kegiatan kejuaraan Tekwondo Bandung Open yang diikuti oleh klub Taekwondo Pazzer Bandung. Pada kejuaraan ini, klub tersebut mampu mengukir prestasi peraihan medali sebanyak 60% dari anak yang mengikuti lomba tersebut. Tentu banyak peluang yang dapat dibangkitkan kembali untuk menggerakkan kegiatan prestasi anak ini dari berbagai sisi.
Diharapkan dengan kembali disemarakkannya ajang prestasi baik dalam bentuk lomba, olimpiade, ketangkasan, maupun beragam sarana kreativitas yang dilaksanakan tentu akan membantu menumbuh kembangkan potensi anak didik. Beragam bentuk kegiatan Ini adalah peluang yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak. Sehingga anak-anak berprestasi mampu tetap berkonsentrasi dengan potensi yang mereka miliki.
Diskusi singkat dengan Dr. Tedja ini memang menarik. Mana tau peluang dan tantangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu pemicu bagi kita bersama, agar anak-anak kita menjadi anak yang unggul sebagai salah satu tantangan bagi mereka untuk menghadapi masa depan mereka, baik dalam sebagai orang tua, guru, pihak sekolah, pemerhati pendidikan, maupun pihak lainnya.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H