Mohon tunggu...
Y. B. Inocenty Loe
Y. B. Inocenty Loe Mohon Tunggu... Guru - Instruktur Pembelajaran Kreatif, Penulis, Kandidat Magister Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Yohanes Baptista Inocenty Loe, Saat ini menjadi kandidat Magister Teknologi Pendidikan di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Ia bekerja sebagai pendidik di salah satu sekolah swasta di kota Kupang, sekaligus menjadi instruktur pelatihan menulis dan pembelajaran kreatif berbasis digital di NTT. Sebagai seorang instruktur menulis, karya-karyanya telah diterbitkan di media massa cetak maupun online. Ia telah menerbitkan tiga buku yaitu Kisah Para Pelukis Wajah Bangsa, Literasi di Atas Awan dan buku terbarunya berjudul Prinsip-Prinsip Demokrasi John Rawls (Menguak Kebebasan dan Kesetaraan). Selain itu, ia juga adalah editor yang telah mengedit puluhan buku dan membantu banyak pihak untuk menerbitkan bukunya. Sebagai pelatih pembelajaran kreatif berbasis digital, ia banyak kali diundang ke berbagai kesempatan di wilayah NTT untuk berbagi inspirasi dan motivasi. Kemampuannya ini telah dibuktikan dengan berbagai pencapaian dan penghargaan yang diraihnya. Pada 2021, dinobatkan sebagai penulis aktif tingkat Nasional dan guru aktif literasi tingkat nasional. Di bidang pembelajran kreatif berbasis digital, seluruh karya dan inovasinya pernah ditanyakan di TVRI Nasional pada program Inspirasi Indonesia, akhir 2022 lalu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Sistem dalam Pemecahan Masalah Pendidikan

10 Januari 2024   20:49 Diperbarui: 10 Januari 2024   23:28 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kaca mata pendekatan sistem, keputusan sang Menteri ini tidak bisa dibenarkan. Mengapa? Tentunya, karena tidak ada sebuah pendekatan yang sistemik dalam membuat keputusan. 

Dalam mengambil keputusan, sang Menteri harusnya mempertimbangkan apakah sekolah komprehensif tersebut dibutuhkan oleh pendidikan di negaranya? Apakah dapat menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi? Apakah model komprehensif mencerminkan situasi dan kondisi pendidikan di negaranya?

Dalam konteks ini, keputusan seorang Menteri harus didasarkan pada lima hal: 1) Masalah-masalah yang dihadapi oleh negaranya, 2) Tujuan sistem pendidikan di negaranya, 3) Sumber dan kendala yang dihadapi negaranya, 4) Mempertimbangkan semua alternatif cara memenuhi kebutuhan dinegaranya sendiri dan 5) Mengadakan ujicoba terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan akhir. 

Dengan ini, dapat disetujui bahwa keputusan untuk menetapkan kurikulum atau sistem pendidikan tidak bisa lahir rasa suka atau tidaknya tetapi selalu berdasarkan pendekatan yang sifatnya sistemik dan ilmiah.

2. Ibu (Pertimbangan Hierarkis)
Di hari ulang tahun suaminya, seorang ibu pergi ke pasar membeli telur, daging ayam, daging sapi, sayur-mayur dan buah=buahan. Ia berencana membuat kejutan bagi sang suami dan mengundang rekan terdekat. 

Sepulangnya dari pasar, ia mulai membuat bolukukus, kue kesukaan sang suami. Dicampurnya tepung gandung, telur dan mentega. Ketika hendak memasukkan bumbu masak, ia kebingungan karena bumbu tersebut tidak ada. 

Setelah mencari ke mana-mana ia teringat kalau tidak memasukkan bumbu masak tersebut ke dalam daftar belanjaannya. Karena kurang bumbu, ia berhenti membuat bolu kukus dan putuskan membuat spageti. tetapi setelah memasukkan daging sapi ke dalam panci, ia berhenti karena lupa membeli saus tomat. Berhadapan dengan situasi ini, ia mulai mempertimbangkan inisiatif untuk menyelenggarakan acara kejutan bagi sang suami.

Cerita di atas menunjukkan bahwa sang ibu tidak memiliki perencanaan yang baik untuk menyusun kebutuhan apa yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara ulang tahun sang suami. Jelas sekali bahwa cerita ini menegaskan betapa pentingnya sebuah pendekatan sistem dalam kehidupan. 

Pendekatan sistem nyata dalam usaha merumuskan apa yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan acara kejutan ulang tahun. Setelah mengetahui apa saja yang dibutuhkan, rumuskan tujuan yaitu masak bolukukus dan spageti. 

Selanjutnya pertimbangkan sumber dan kendalanya; bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat masakan tersebut dan menentukan waktu yang tepat untuk pergi ke pasar dengan mempertimbangkan kapan waktu pulang dari pasar, kapan waktu memasak, kapan acara kejutan mulai. Juga dapat dipertimbangkan biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan acara tersebut.

Pendekatan sistem nampak dalam cara berpikir hierarkis, step by step namun merangkum keseluruhan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun