Berdasarkan penelitian tahun 2023, terhadap subyek korban kekerasan seksual antar Anak di Kota Tanjungpinang, ditemukan penyebabnya adalah "POLA ASUH KELUARGA YG TIDAK TEPAT".
Para org tua, baik lengkap, meninggal, memiliki ayah/ibu tiri maupun cerai hidup...tidak mencerminkan figur yg sesuai Fitrah sebagai org tua. Mereka tidak paham tugas dan tanggung jawab sesuai gender serta tidak memiliki kesabaran dan ilmu yg cukup dalam berumah tangga.
Orang tua dan masyarakat sibuk menyalahkan GADGET dan teknologi, bahkan menyalahkan keluarga single parent sebagai penyebab masalah ini. Penelitian membuktikan bahwa gadget, teknologi, pembelajaran daring dan single parent bukan merupakan akar penyebab gangguan perilaku pada anak.
Pertanyaannya, Bagaimana masalah kekerasan seksual pada anak, antar anak dan permasalahan anak lainnya dapat di atasi ?
Org tua mulai introspeksi diri, kayakan diri dng kesabaran dan ilmu bagaimana bersikap sesuai gender, berdasarkan apa yg Allah azzawajalla melalui Qur'an dan Sunnah.
Biarkan anak tumbuh dan berkembang sesuai usia. Org tua cukup mengakomodir sesuai kemampuan dan kebutuhan anak. Tidak perlu menargetkan hal-hal yg merupakan impian apalagi khayalan org tua. Tiap anak telah memiliki garis kehidupan yg telah ditentukan sejak awal penciptaan. Tugas org tua Hanya mendampingi dan membimbing agar dalam menjalani kehidupan tersebut, anak belajar banyak arti taat dan bersabar.
Melalui tulisan ini, semoga para org tua bangkit kembali semangat belajar, memperbaiki diri dan merubah pola pikir untuk keselamatan anak-anak dimuka bumi. Keselamatan anak-anak dan ketenangan masyarakat bermula dari keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H