Dalam upaya memperkuat potensi UMKM Kain Batik di Desa Selorejo, Departemen Akuntansi FEB UB mengadakan sebuah sosialisasi dengan tema "Transformasi melalui Literasi Keuangan dan Hilirisasi untuk Mengangkat Potensi Bisnis & Membuka Peluang Investasi" kepada beberapa pelaku UMKM.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM Kain Batik dalam hal manajemen keuangan serta memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Dengan berbagai materi yang dirancang untuk membantu pelaku usaha memahami dan mengimplementasikan strategi bisnis modern, acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi komunitas lokal.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat oleh Departemen Akuntansi FEB UB dengan melibatkan Kelompok Pengabdian yang dipimpin oleh Bapak Dr. Mohamad Khoiru Rusydi, S.E., M.Ak., Ak. dan Bapak Dr. Bogat Agus Riyono, SE., Ak., MSA. dan beranggotakan lima mahasiswa yang terdiri dari Cheisa Wasila, Ignatia Ditha, Ingrid Patricia, Jiro Devanno, dan Paras Imani.Â
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para pelaku UMKM kain batik di Desa Selorejo, yang dengan antusias menyambut kesempatan untuk mendapatkan wawasan baru dalam mengembangkan usaha mereka. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh ini diisi dengan berbagai materi edukatif yang disampaikan oleh para ahli di bidang keuangan dan hilirisasi produk.
Dalam sosialisasi ini, para peserta dibekali dengan pengetahuan tentang pentingnya literasi keuangan dalam menjalankan usaha. Materi yang disampaikan mencakup cara mengelola keuangan usaha dengan lebih efektif, pentingnya pencatatan keuangan, serta strategi untuk memanfaatkan sumber daya finansial dengan bijak.Â
Para pelaku UMKM diajak untuk memahami bagaimana pengelolaan keuangan yang baik dapat menjadi dasar yang kuat untuk mengembangkan bisnis mereka. Selain itu, materi tentang hilirisasi produk juga menjadi sorotan utama dalam acara ini. Para pelaku UMKM didorong untuk tidak hanya fokus pada produksi kain batik, tetapi juga mempertimbangkan langkah-langkah hilirisasi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk mereka. Dengan demikian, diharapkan produk kain batik dari Desa Selorejo dapat bersaing di pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke pasar internasional.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi terbuka, di mana para peserta dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi atas berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha. Meski tidak ada sesi wawancara individu dengan para pelaku UMKM, diskusi kelompok ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk saling belajar dan menginspirasi satu sama lain.
Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam proses transformasi UMKM kain batik di Desa Selorejo, membuka peluang baru untuk investasi, dan mengangkat potensi bisnis mereka ke level yang lebih tinggi. Dengan adanya kegiatan seperti ini, para pelaku UMKM di Desa Selorejo semakin siap untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan potensi ekonomi yang mereka miliki.
