Mohon tunggu...
Ingrid Jiu
Ingrid Jiu Mohon Tunggu... -

I want to be a Great Writer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulanglah, Ayah!

8 Agustus 2016   13:35 Diperbarui: 8 Agustus 2016   23:50 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bu, Ibu menangis?”

Tiba-tiba terdengar suara mungil mengagetkanku. Aku tersentak. Kulihat anak laki-lakiku yang baru genap berumur enam tahun tengah duduk dengan mata mengantuk. Ia yang selama ini kerap menemaniku dan tidur di sampingku. Buru-buru kuhapus airmata dan memaksakan diri untuk tersenyum. Kubelai rambutnya dengan sayang, kemudian memeluknya dengan segenap cinta. Sebab, kini hanya ia yang aku punya.

“Bu, kapan Ayah pulang?” Tanyanya lagi dengan suara serak.

Aku kembali menangis. Entah bagaimana aku harus menjawabnya. Entah bagaimana pula aku harus menjelaskan nya. Jujur, aku sungguh tak berdaya.

“Tidurlah dulu, sayang!” Bisikku ke telinga nya.

Kulihat ia mengangguk. Lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur, dan memejamkan mata. Namun, tiba-tiba kulihat mulut mungil nya berkomat-kamit seperti membaca doa. Lamat-lamat kudengar salah satu permohonan nya, “pulanglah, Ayah!”

(Ingrid Jiu, 09 Juli 2016. 13.49, Pontianak)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun