Mohon tunggu...
Ingka Juliasti
Ingka Juliasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

Saya Ingka Juliasti Putri biasa dipanggil Inka. Saat ini sedang menempuh pendididkan di Universitas Airlangga Prodi Bahasa dan Sastra Jepang. Saya memiliki hobi bermain bulu tangkis, membaca novel, dan suka mengeksplor keindahan alam sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

22 Agustus 2024   19:20 Diperbarui: 4 Januari 2025   23:28 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Setiap negara yang ada di dunia pastinya memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri, termasuk juga negara yang amat kita cintai dan kita banggakan yaitu negara Indonesia. Indonesia adalah negara yang sangat unik. Keunikan negara Indonesia dapat dilihat dari keberagaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa, adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Keunikan di Indonesia bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya masing-masing.  Dengan adanya keberagaman yang ada di Indonesia hal ini tidak menjadi penyebab bangsa Indonesia terpecah belah. Namun dengan adanya keberagaman, masyarakat Indonesia bersikap saling menghargai dan saling toleransi. Hal ini sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

     Kearifan lokal adalah bentuk suatu nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat Indonesia. Kearifan lokal terbentuk dari suatu kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai yang ada di daerahnya dan telah dilestarikan secara turun-temurun. Kearifan lokal menjadi sebuah ciri khas dari daerah masing-masing. Oleh karena itu kearifan lokal seharusnya diupayakan untuk dilestarikan secara bersama melalui berbagai cara.  Terdapat banyak cara untuk melestarikan kearifan lokal. Mulai dari menjalankan tradisi secara rutin, memahami tradisi, mengenalkan kepada orang lain atau dapat dikenalkan kepada orang asing agar lebih dikenali. Selain itu bisa dilakukan dengan mengajarkan murid-murid melalui pendidikan yang berbasis kearifan lokal.

     Pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan metode mengajar yang menerapkan dan mengajarkan murid-murid tentang nilai-nilai,  pandangan hidup, tradisi, kebiasaan-kebiasaan, dan pengetahuan lokal ke dalam kurikulum pendidikan. Yang diajarkan biasanya merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat atau masyarakat daerah yang merupakan bagian dari tradisi yang telah dilestarikan secara turun-temurun.

     Metode pembelajaran pendidikan yang berbasis kearifan lokal ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal, memperkuat identitas dari daerah, memperkuat rasa cinta budaya dan tanah air, melestarikan budaya agar tidak hilang seiring perkembangan zaman, membentuk karakter generasi penerus bangsa yang berintegritas, bermoral, bermartabat, dan kompeten.

     Dengan menerapkan metode pendidikan berbasis kearifan lokal di tengah arus modernisasi di sektor pendidikan merupakan hal yang sangat berguna untuk membentuk karakter anak bangsa. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya fokus pada akademis pengetahuan saja, akan tetapi juga pada pembentukan karakter dan pemahaman yang mendalam tentang lingkungan sosial dan budaya tempat murid-murid tinggal dan dapat memastikan bahwa generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya mereka. Sehingga budaya yang telah dilestarikan oleh nenek moyang kita tidak akan hilang seiring perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun