Di tengah kesulitan masyarakat mendapatkan lowongan pekerjaan, sungguh sangat biadab masih banyak oknum-oknum yang tega memanfaatkan situasi  demi mendulang rupiah dengan  membuat wawancara kerja palsu.
Melalui iklan loker yang dibuat diblog, mereka membuat narasi iklan yang seolah-olah dibuat oleh perusahaan aslinya dengan alamat situs palsu yang dibuat mirip seperti aslinya.Â
Sebagai contoh situs resmi beralamat di astra-otoparts.com dipalsukan menjadi "otoparts-automotif.blogspot.com".
Dan hari ini Rabu, 24 Juli 2019 sedang berlangsung prosesnya dari jam 07.00-12.00 WIB. Â
Interview aspal ini berlokasi di perkantoran green mansion blok B no 3 Jakbar di Jl Daan Mogot Kedaung Kali Angke, Jakbar. Seperti biasa, waktu wawancara sangat singkat, karena akan segera berpindah tempat.
Informasi ini saya dapatkan secara tidak sengaja pada saat searching di google. Awalnya hanya sekedar iseng, ternyata ada iklan loker yang narasi iklannya sangat memikat, dimana salah satu poin fasilitasnya menjadi karyawan tetap tanpa melalui outsourcing.
Belum lagi ditambah iming-iming gaji, fasilitas menarik lainnya yang bagi sebagian orang yang masih awam tentang seluk beluk dunia kerja akan mudah tergoda, terjebak dan akhirnya mendaftar melalui link WA di blog tersebut. Beruntungnya iklan tersebut saya sharing, yang akhirnya mendapatkan info kalau loker itu palsu alias hoax.
Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut beberapa tips yang dapat penulis rangkum dari pihak. Berikut tipsnya supaya terhindar dari modus penipuan wawancara kerja. Yaitu:
- Respon lamaran biasanya melalui SMS, via WA.
- Isi chat panggilan kerja panjang, berupa perincian  alamat, patokan lokasi bahkan koordinat lewat google map.
- Ada desakan pemanggilan interview berulang-ulang serta balasan konfirmasi.
- Biasanya berkantor di ruko yang tidak ber-plang PT baik di dalam ataupun diluar. Tampilan ruko tidak terawat, tata letaknya berantakan. Biasanya mereka  menyewa ruko yang dibayar per bulan. Kemudian menggunakan lantai ruko lebih dari 1.
- Pada saat kedatangan disambut resepsionis dipintu depan.Â
- Karyawannya masih muda dan tidak tampak seperti karyawan pada umumnya.
- Penerima wawancara banyak orang, jadi ada semacam pembagian tugas pewawancara mengingat waktu yang terbatas.
- Setelah datang interview, akan dimintai pembayaran dengan dalih biaya register, tes, biaya pelatihan, biaya submit dll. Bahkan disetting sedemikian rupa dengan membuat adegan pencari loker yang sedang membayar sejumlah uang sehingga menguatkan sugesti calon korban lainnya untuk segera melunasi pembayaran.
- Kalau sudah bayar diminta pulang dan menunggu panggilan selanjutnya, yang tentu saja tidak akan pernah dipanggil.
Waspadalah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H