Oleh : Cindy Fortunasari dan Michael Ibi Hariyono
Mahasiswa Sastra Inggris 2018 Universitas Ma Chung Malang
Dunia pendidikan Indonesia baru-baru ini telah digemparkan oleh usulan IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang ingin mengubah kurikulum pendidikan Indonesia kembali. Salah satu usulannya adalah ingin dihapusnya mata pelajaran bahasa inggris dari kurikulum reguler SMP dan SMA. Dalam permasalahan ini pun banyak pihak yang masih mempertanyakan tentang bagaimana kebenaran dan tindak lanjut Kemendikbud menanggapi berita tersebut. Selain itu, berita diperkeruh dengan kemunculan kontradiksi dari guru-guru daerah dan siswa. Dimana rencana perubahan kurikulum tersebut belum tentu benar adanya. Adapun beberapa hal yang dapat kita telaah mengenai permasalahan ini.
      Pertama Kemendikbud memang sempat membicarakan perencanaan tersebut tetapi hanya sekilas dalam pertemuan IGI yang diselenggarakan oleh Nadiem Makarim pada 4 November lalu. Di dalam pertemuan tersebut memang benar adanya bahwa Nadiem sempat membicarakan adanya penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris. Tetapi masih belum diberikannya konfirmasi lebih lanjut untuk permasalahan ini. Dikarenakan dengan adanya gagasan tersebut menuai banyak kontroversi dari berbagai masyarakat yang mengharuskan Kemendikbud meninjau kembali usulan yang disampaikan. "Mayoritas menolak wacana yang mencuat saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berdiskusi dengan sejumlah organisasi guru, beberapa waktu lalu itu." dilansir dari radarbogor.com. ("Wacana Penghapusan Bahasa Inggris di SMP-SMA, Begini Respon Guru hingga Siswa - RADAR BOGOR | Berita Bogor Terpercaya," n.d.).
Rencana usulan dari IGI tersebut bermaksud dengan menuntaskan materi tata bahasa bahasa Inggris di jenjang Sekolah Dasar, sehingga nantinya di jenjang SMP dan SMA hanya akan difokuskan pada pengaplikasiannya secara langsung. "Dalam kurikulum baru nanti, mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMA akan dihapus. Pelajaran Bahasa Inggris difokuskan pada percakapan, bukan tata bahasa. Sehingga anak SD diharapkan sudah mampu berkomunikasi bahasa Inggris sejak SD." ("Kontroversi Bahasa Inggris Dihapus, SMA Cuma 6 Mata Pelajaran," n.d.). Selain itu, IGI berupaya untuk melakukan penyederhanaan mata pelajaran yang dapat membantu pemerataan guru di daerah terpencil. Gagasan ini disampaikan oleh ketua umum IGI, Muhammad Ramli Rahim, berkata "Di daerah-daerah terpencil kebutuhan guru menjadi sangat besar hanya karena kebanyakan mata pelajaran." dimuat di tribunsumsel.com. ("Disarankan IGI, Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Pelajaran 'Bahasa Inggris' di SMP dan SMA - Halaman 2 - Tribun Sumsel," n.d.).
      Namun, usulan IGI tersebut juga menuai kontra dari guru-guru daerah. Menurut Munjid Nur Alamsyah (Kepala Sekolah SMAN 6 Yogyakarta) yang dimuat republika.co.id berpendapat bahwa penghapusan mata pelajaran bahasa inggris di jenjang SMP dan SMA itu tidak perlu, mengingat justru di SMP dan SMA itu dilakukan pendalaman, penguatan dan pengayaan karena bahasa Inggris yang bersifat dinamis. ("Disarankan IGI, Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Pelajaran 'Bahasa Inggris' di SMP dan SMA - Halaman 2 - Tribun Sumsel," n.d.). Adapun tanggapan lain dari guru bahasa Inggris di kota Bogor yang menyayangkan penghapusan mata pelajaran tersebut dikarenakan kemampuan siswa-siswa SMP dan SMA yang kurang baik. Selain itu, melansir dari radarbogor.com, Syalia Rifdah sebagai seorang siswi dari salah satu SMK Kota Bogor menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap rencana kurikulum baru tersebut. Dia berkata, "Menurut saya pribadi seharusnya sih gak usah dihapus. Karena Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, dipakai di seluruh dunia dan kegunaannya pasti sangat besar," dilanjut dengan "Karena kita jadi gak bisa bersaing dengan tenaga asing, dan tentunya kondisi itu juga akan membuat pengangguran semakin banyak." ("Wacana Penghapusan Bahasa Inggris di SMP-SMA, Begini Respon Guru hingga Siswa - RADAR BOGOR | Berita Bogor Terpercaya," n.d.)
      Melihat adanya ketidaksetujuan yang bermunculan dari berbagai pihak, memang perlu adanya peninjauan kembali usulan dari IGI yang akan memberikan dampak besar bagi masa depan pendidikan Indonesia. Untuk memastikan hal tersebut bisa berjalan dengan lancar dan cocok bagi kurikulum mendatang, perlu diadakannya riset dan penelitian. Kemendikbud juga harus memperhatikan jikalau memang beban materi akan dilimpahkan di jenjang Sekolah Dasar apakah sudah benar, mengingat standar tata bahasa bahasa Inggris yang juga tak mudah diberikan kepada anak Sekolah Dasar. Di lain sisi, nasib guru bahasa Inggris SMP dan SMA juga perlu diperhatikan dengan apakah mereka akan kehilangan pekerjaan atau tidak jika kedepannya memang akan diaplikasikan di kurikulum yang baru.
References :
Disarankan IGI, Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Pelajaran "Bahasa Inggris" di SMP dan SMA - Halaman 2 - Tribun Sumsel. (n.d.). Retrieved December 13, 2019, from https://sumsel.tribunnews.com/amp/2019/11/22/disarankan-igi-mendikbud-nadiem-makarim-bakal-hapus-pelajaran-bahasa-inggris-di-smp-dan-sma?page=2
Kontroversi Bahasa Inggris Dihapus, SMA Cuma 6 Mata Pelajaran. (n.d.). Retrieved December 13, 2019, from https://www.gelora.co/2019/11/kontroversi-bahasa-inggris-dihapus-sma.html?fbclid=IwAR0FmK7bqCa4uapHqtgOIOceie0kn6QfvkB6DD_yaN1QP7M0uTx5Q2m1XXE
Wacana Penghapusan Bahasa Inggris di SMP-SMA, Begini Respon Guru hingga Siswa - RADAR BOGOR | Berita Bogor Terpercaya. (n.d.). Retrieved December 13, 2019, from https://www.radarbogor.id/2019/11/18/wacana-penghapusan-bahasa-inggris-begini-respon/?fbclid=IwAR0NcCQb7OYuNHIuO8XF0rkOThLLbsKOkUoLQaIVYg8Yt5yMc0X1grRE2NI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H