Mohon tunggu...
Informasinusantara
Informasinusantara Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyajikan Beragam Informasi Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prabowo Tak Kesampingkan Kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan

6 Desember 2024   12:06 Diperbarui: 6 Desember 2024   13:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto / Foto: Liputan6 

Diplomasi Presiden Prabowo Subianto ke China mendapat kritik pedas dari media asing asal Inggris, The Economist.

Pada tulisan The Economist yang beredar beberapa waktu lalu, terkesan kalau Indonesia mengabaikan kedaulatannya di Laut China Selatan.

Hal itu diungkapkan oleh media asing tersebut setelah Indonesia melakukan penandatanganan joint development dalam bidang maritim.

"Indonesia selalu menegaskan bahwa Laut China "Selatan adalah wilayah yang penuh dengan sengketa," kata Pengamat dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)," kata Khairul Fahmi, Kamis (5/12).

"Atas dasar itu Indonesia juga tetap konsisten menjaga kedaulatan dan hak berdaulatnya dengan tegas berdasarkan UNCLOS 1982," sambungnya.

Khairul Fahmi juga menegaskan kalau Presiden Prabowo mengadopsi sikap pragmatis dalam menghadapi China yang merupakan negara berkekuatan besar di kawasan Asia.

Namun, hal ini bukan berarti mengorbankan prinsip, tetapi lebih kepada membangun sebuah hubungan yang konstruktif untuk menghindari ketegangan atau gesekan yang tidak perlu terjadi.

Khairul Fahmi juga menjelaskan, Indonesia tidak mengesampingkan prinsip kedaulatan, tetapi berusaha menjaga hubungan dengan China dengan baik dan bijaksana. Sebab, China memiliki peran penting terhadap perekonomian global.

"Sebagai negara yang memegang teguh kebijakan luar negeri bebas aktif, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia memang sedang menghadapi tantangan diplomatik yang sangat kompleks," ujar Khairul Fahmi.

"Untuk itu kunjungan luar negeri pertama Presiden Prabowo menunjukkan upaya serius dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional," jelasnya.

Akan tetapi meskipun dihadapkan dengan banyak tantangan, diplomasi Indonesia di bawah pimpinannya Presiden Prabowo tetap akan fokus menjaga kedaulatan negara, membangun hubungan konstruktif dan beradaptasi dengan perubahan global.

Menurut Khairul Fahmi, semua itu merupakan langkah-langkah yang dibutuhkan Indonesia agar tetap bisa berada dalam Kompleksnya percaturan politik dunia.

"Presiden Prabowo tentu akan terus mempelajari dan menyesuaikan kebijakan luar negerinya. Dan ini merupakan bagian dari dinamika pemerintah yang harus dihargai," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun