Nyeri akut: Berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung, ditandai dengan keluhan nyeri epigastrium.
Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh: Berhubungan dengan mual dan muntah, ditandai dengan penurunan nafsu makan dan berat badan.
Kurang pengetahuan: Berhubungan dengan kurangnya informasi pasien tentang kondisi gastritis dan cara pengelolaannya.
Perencanaan dan Implementasi Keperawatan
1. Mengatasi Nyeri Akut
- Tujuan: Pasien melaporkan penurunan nyeri hingga skala 0-3 dalam 48 jam.
- Intervensi:
- Berikan kompres hangat pada area epigastrium selama 15--20 menit, 3 kali sehari. Penelitian menunjukkan metode ini efektif mengurangi nyeri pada pasien dengan gastritis.
- Ajarkan pasien teknik relaksasi seperti napas dalam untuk membantu mengendalikan persepsi nyeri.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesik atau obat antasida sesuai indikasi.
2. Mengatasi Ketidakseimbangan Nutrisi
- Tujuan: Pasien mampu mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan nutrisi tanpa mual atau muntah dalam 72 jam.
- Intervensi:
- Anjurkan pasien makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering (5-6 kali sehari) untuk mengurangi iritasi lambung.
- Berikan panduan untuk menghindari makanan yang memicu gastritis seperti makanan pedas, asam, atau berlemak.
- Edukasi pasien mengenai pentingnya pola makan yang teratur dan seimbang untuk mendukung pemulihan.
3. Mengatasi Kurang Pengetahuan
- Tujuan: Pasien dan keluarga memahami kondisi gastritis serta tindakan pencegahannya dalam waktu 48 jam.
- Intervensi:
- Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan komplikasi gastritis.
- Ajarkan cara mengelola stres, termasuk melalui teknik relaksasi untuk mencegah kekambuhan.
- Sampaikan pentingnya menghindari faktor risiko seperti alkohol, rokok, dan makanan pemicu lainnya.
Evaluasi Keberhasilan Asuhan Keperawatan
Evaluasi dilakukan untuk memastikan intervensi keperawatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan. Kriteria keberhasilan meliputi:
- Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri setelah diberikan intervensi seperti kompres hangat dan teknik relaksasi.
- Pasien mampu mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan nutrisi tanpa keluhan mual atau muntah.
- Pasien dan keluarga menunjukkan pemahaman yang baik tentang kondisi gastritis serta langkah-langkah perawatannya.
Kesimpulan
Asuhan keperawatan pada pasien gastritis harus dilakukan secara holistik dengan pendekatan berbasis bukti untuk memberikan hasil optimal. Intervensi non-farmakologis seperti kompres hangat dan edukasi gaya hidup sehat dapat melengkapi terapi medis untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Dengan mengadopsi panduan NANDA-I, perawat dapat menyusun rencana asuhan yang terstruktur dan terstandarisasi untuk memenuhi kebutuhan pasien secara individual.