Faktanya? Tidak!
- Semua laki-laki dewasa yang pernah seks bebas atau zina dengan pekerja komersial (PSK) langsung (kasat mata) dan PSK tidak langsung (tidak kasat mata) sudah jadi Odha (Orang dengan HIV/AIDS) atau pengidap HIV/AIDS.
Faktanya? Tidak!
Yang perlu diingat PSK ada dua tipe, yaitu:
(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan. Tapi, sejak reformasi ada gerakan moral menutup semua lokalisasi pelacuran di Indonesia sehingga lokaliasi pelacuran pun sekarang pindah ke media sosial. Transaksi seks pun dilakukan melalui ponsel, sedangkan eksekuasinya dilakukan sembarang waktu dan di sembarang tempat. PSK langsung pun akhirnya 'ganti baju' jadi PSK tidak langsung.
(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, pemandu lagu, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, dan cewek PSK online. Transaksi seks terjadi melalui berbagai cara, antara lain melalui ponsel.
Itu artinya pertanyaan di judul artikel ini misleading dan merupakan hoaks yang jadi kotra produktif terhadap penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia dan perbuatan melawan hukum sesuai dengan Pasal 28 ayat (3) UU 1 UU ITE Tahun 2024.
Cara menulis Odha (Orang dengan HIV/AIDS) bukan dengan huruf kapital karena Odha bukan akronim tapi kata yang jadi padanan PLWHA (People Living with HIV/AIDS). Istilah ini diperkenalkan oleh (mendiang) Prof Dr Anton M Moeliono (Lihat: PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000, catatan kaki di hal. 17).
Kasus HIV/AIDS pada remaja dan usia produktif adalah realitas sosial karena di rentang usia itu libido tinggi dan yang sudah bekerja punya uang membeli seks.
Persoalanya adalah: informasi HIV/AIDS yang dikemas dalam komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama sehingga menenggelamkan fakta medis tentang HIV/AIDS dan menyuburkan mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS.
Contoh yang faktual judul artikel ini. Disebut: .... Seks Bebas sebagai Penyebab Utama HIV/AIDS. Ini misleading dan hoaks karena risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi (oral, vaginal atau anal) bukan karena seks bebas atau zina, tapi salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom.
Jutaan bahkan bisa puluhan atau ratusan juta warga dunia pernah melakukan seks bebas atau zina, bahkan berulang kali, tapi laporan UNAIDS, badan PBB yang menangani HIV/AIDS, menyebutkan warga dunia yang hidup dengan HIV di akhir tahun 2023 hanya 39,9 juga. Kasus HIV baru di tahun 2023 sebanyak 1,3 juta.